Mohon tunggu...
Farid Priandi
Farid Priandi Mohon Tunggu... Dosen - Guru

Discendo Discimus Penulis Buku (Beberapa sudah terbit), pendaki gunung, seorang guru, traveller. S1 kehutanan, S2 Ilmu Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menyempurnakan Akhlak

12 September 2022   19:39 Diperbarui: 12 September 2022   20:36 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

*MAKSUD DARI MENYEMPURNAKAN AKHLAQ MANUSIA*

Part 1

Sistem Kapitalis Memonopoli Sumber Penghasilan Kaum Muslimin

Oleh : Farid Priandi, S.Hut

_Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,_

_Alhamdulillah asshalatu wa salamu 'ala rasulillah._

Pasti kita sering membaca dan mendengar hadits berikut:

 dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu,  Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

Artinya: "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlaq." (HR. Al-Baihaqi)

Kita menganggap arti hadits ini hanya sebatas Rasulullah diutus adalah untuk menyempurnakan Perilaku Manusia, yang membahasa persoalan sopan santun, adab, tutur kata, berpakaian, dll. Hal tersebut hanya sebagian kecil makna dari kata *"Akhlaq"*. Ibnul 'Arabi mengatakan: "al-khuluq yakni tabiat, al-khuluq yakni ad-diin, al-khuluq yakni muru'ah."

Kemudian kita lihat di surah Al Qalam ayat 4

_"wa innaka la'alaa khuluuqin 'azhiim"_

Dan sungguh engkau Muhammad ber-akhlaq agung

Disitu kata akhlaq maksudnya adalah terkait dengan "Akal sehat, keilmuan, dan keyakinan", karena ayat tersebut merupakan bantahan dari Allah kepada orang kafir yang mengatakan Rasulullah adalah orang Gila, karena menyampaikan ajaran Islam.

Jadi Al-Khuluq/Akhlaq yang dimaksud dalam hadits tersebut mencakup banyak hal yang berkaitan dengan urusan agama. Termasuk di dalamnya terkait dengan masalh perekonomian, sosial dan politik.

Melihat kajian sosial ekonomi oleh Ashgar Ali Einggener dapat disimpulkan bahwa Rasulullah datang ke tengah2 masyarakat Arab tidak hanya untuk menyuruh manusia agar menyembah Allah semata, namun permasalahan sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat pada saat itu juga menjadi sorotan. Pemasalahan sosial seperti sistem pemerintahan, egoisme suku dan kabilah, martabat perempuan yang dianggap rendah, perbudakan, dsb. Dari sisi ekonomi seperti riba, MONOPOLI sumber penghasilan masyarakat, seperti halnya air zam-zam dan pasar sekitar Ka'bah yang dimonopoli untuk hanya sebagian kabilah terhormat, dan melarang siapa saja selain mereka membuka lapak disana, merupakan hal yang diHANCURKAN oleh nabi kita Muhammad , karena hal tersebut merupakan sistem *KAPITALIS* yang bertolak belakang dengan konsep AQIDAH dan IBADAH dalam Islam, maka pantas saja jika zaman sekarang muncul sekelompok orang Islam yang berfokus nahi Munkar terhadap praktek Feodalisme, Kapitalisme, Sosialisme, Nepotisme, dsb. Karena hal tersebut sangat berdampak buruk bagi umat Islam. 

Kehadiran Muhammad memberikan perubahan revolusioner bagi masyarakat Arab waktu itu. Sehingga para penguasa ekonomi merasa terganggu dengan panji islam yang selalu dikibarkan. Sebab, efek islam yang diajarkan Muhammad menyadarkan masyarakat Arab untuk melakukan perlawanan terhadap para penguasa ekonomi yang menuntut pemerataan dan keadilan sosial-ekonomi.

Kalau kita tinjau jauh dalam Sirah Nabawiyah, Sirah Shahabiyyah dan Tarikh Islamiyyah, perjalanan umat Islam dari awal sampai sekarang dalam menyebarkan agama, tidak lepas dari perlawanan kepada ketidak Adilan sosial dan ekonomi sampai ke tampuk politik, di abad pertengahan kita dapat melihat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sebagai bapak Revolusi Islam, sangat menentang praktik sosial ekonomi yang kapital dan feodal karena hal tersebut sangat berpengaruh dengan Aqidah ummat. Seiring berjalannya zaman pemahaman tersebut dimasukkan kedalam sistem pemerintahan dengan sangat rapi, sejak selesainya penjajahan sistem pemerintahan dipupuk dengan nilai-nilai yang jauh dari Islam, bungkusnya terlihat islami namun disusupi hal yang membuat pemahaman umat Islam semakin mengikuti praktik kezhaliman sosial ekonomi, sebagaimana halnya *"BANK"*, umat Islam terpaksa harus mengatakan praktik bank adalah boleh, ditambah dengan munculnya bank syariah maka lengkaplah, umat Islam sedang berada di dalam cengkraman musuh-musuh Islam, yang mana bank syariah sampai sekarang menjadi solusi, namun tidak berefek signifikan atas ketidak Adilan ekonomi di dunia, karena sebenarnya itu hanyalah kamuflase dari praktik eksploitasi kapitalis, yang dibungkus rapi agar kita perlahan mengikuti musuh-musuh Islam sejengkal demi sejengkal. 

Islam harus mampu membantah tuduhan Karl Marx jika agama sebagai sebuah candu yang selalu mempertahankan status quo akibat perselingkuhan dengan penguasa dan korporasi.

Praktek penguasaan ekonomi oleh kelompok masyarakat tertentu masih menjadi momok bagi bangsa yang justru mayoritas warganya umat muslim. Sementara, umat islam hanya masuk sebagai kategori kelas dua.

Islam sudah saatnya menyentuh aspek struktur sosial masyarakat hingga lapisan terbawah. Selain misi teologis, islam juga memiliki tanggungjawab terhadap perubahan struktur sosial dan ekonomi masyarakat yang lebih baik. Setidaknya pemikiran-pemikiran terhadap kondisi umat Islam, kita sumbangkan melalui sosial media. Langkah itu ditempuh semata-mata juga untuk memperkokoh iman dan taqwa masyarakat muslim nusantara kepada Allah .

Wallahu a'lam bisshawwab.

Semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun