Mohon tunggu...
Farid  Gunawan
Farid Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Semarang

Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mendidik Anak Menggunakan Teori Modeling

23 Juni 2019   18:35 Diperbarui: 23 Juni 2019   19:04 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kita tau akhir-akhir ini banyak perilaku yang menyimpang pada remaja di sekitar lingkungan kita bahkan bukan hanya remaja tetapi anak-anak jaman sekarang juga sudah banyak yang sopan santunnya sudah mulai berkurang. Nah, mari kita ajarkan anak-anak kita sejak dini menggunakan teori Modeling dari Albert Bandura.

Modeling

Modeling adalah proses belajar dengan mengamati tingkah laku atau perilaku dari orang lain disekitar kita. Modeling yang artinya meniru, dengan kata lain juga merupakan proses pembelajaran dengan melihat dan memperhatikan perilaku orang lain kemudian mencontohnya. Modeling ini dapat menjadi bagian yang sangat penting dan powerfull pada proses pembelajaran.

Dapat disimpulkan bahwa semua pembelajaran tidak ada yang terjadi secara tiba -- tiba atau instan, baik itu pada pendekatan belajar classical conditioning maupun pendekatan belajar operant conditioning. Namun, pembelajaran melalui modeling waktu yang digunakan cenderung lebih singkat dari pada pembelajaran dengan classical dan operant conditioning. Dalam konsep belajar ini, orang tua memainkan peranan penting sebagai seorang model atau tokoh bagi anak -- anak untuk menirukan tingkah laku yang akan mereka pelajari.

Empat proses yang terlibat dalam pembelajaran melalui pendekatan modeling :

Perhatian (attention)

Artinya memperhatikan seperti apa perilaku atau tindakan -- tindakan yang dilakukan oleh orang yang akan ditiru.

Pengendapan (retention)

Dilakukan setelah mengamati perilaku yang akan ditiru dan menyimpan setiap informasi yang didapat dalam ingatan, kemudian mengeluarkan             ingatan tersebut saat diperlukan.

Reproduksi motorik (reproduction)

Menegaskan bahwa kemampuan motorik seseorang juga mempengaruhi untuk dapat memungkinkan seseorang meniru suatu perilaku yang                     dilihat baik secara keseluruhan atau hanya sebagian.

Penguatan (motivation)

Sangat penting karena dapat menentukkan seberapa mampu kita nantinya melakukan peniruan tersebut, namun penguatannya dari segi                           motivasi yang dapat memacu keinginan individu tersebut untuk memenuhi tahapan belajarnya.

Jenis -- jenis Peniruan (Modeling):

Peniruan Langsung

Ciri khas pembelajaran ini adalah adanya modeling, yaitu suatu fase dimana seseorang memodelkan atau mencontohkan sesuatu melalui demonstrasi bagaimana suatu ketrampilan itu dilakukan. Meniru tingkah laku yang ditunjukkan oleh model melalui proses perhatian. Contoh: Meniru gaya penyanyi yang disukai.

Peniruan Tak Langsung

Adalah melalui imaginasi atau perhatian secara tidak langsung. Contoh: Meniru watak yang dibaca dalam buku, memperhatikan seorang guru mengajarkan rekannya.

Peniruan Gabungan

Peniruan jenis ini adalah dengan cara menggabungkan tingkah laku yang berlainan yaitu peniruan langsung dan tidak langsung. Contoh: Pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara mewarnai daripada buku yang dibacanya.

Peniruan Sesaat/seketika

Tingkah laku yang ditiru hanya sesuai untuk situasi tertentu saja. Contoh:  Meniru Gaya Pakaian di TV, tetapi tidak boleh dipakai di sekolah.

Peniruan Berkelanjutan

Tingkah laku yang ditiru boleh ditonjolkan dalam situasi apapun. Contoh: Pelajar meniru gaya bahasa gurun

Jadi dapat kita simpulkan bahwa anak akan lebih cepat belajar dengan cara mengajari atau memperlihatkan tindakan secara langsung daripada kita sebagai orang tua hanya menyuruhnya saja. 

Dan jauhkan pandangan yang negatif kepada anak-anak kita karena jika mereka melihat tindakan yang negatif maka secara tidak langsung akan menyimpan kedalam memori anak dan akan di praktekan karena anak belum tau mana yang dan mana yang tidak untuk dilakukan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun