Mohon tunggu...
Farid Asyhadi
Farid Asyhadi Mohon Tunggu... Pemerhati Kebijakan Publik

Menulis membuat saya ada.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Danantara, Harapan Besar atau Bencana Besar bagi Masa Depan Indonesia??

1 Maret 2025   22:09 Diperbarui: 1 Maret 2025   22:09 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto:beritasatu.com

Dalam konteks yang lebih luas, Danantara diharapkan dapat menyelesaikan tiga masalah besar Indonesia: kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja.

  1. Kesehatan: Masalah stunting masih menjadi momok besar bagi Indonesia. Anak-anak yang tidak mendapatkan gizi yang cukup pada 1.000 hari pertama kehidupan mereka akan memiliki IQ yang rendah dan imunitas yang lemah. Program-program seperti pemberian makanan bergizi bisa menjadi solusi, tetapi ini membutuhkan dana yang besar dan eksekusi yang tepat.

  2. Pendidikan: Anggaran pendidikan Indonesia memang besar, mencapai 20% dari APBN, tetapi efektivitasnya masih dipertanyakan. Dana sebesar Rp600 triliun tahun lalu dan hampir Rp700 triliun tahun ini belum mampu menciptakan generasi yang kritis, inovatif, dan siap bersaing di tingkat global.

  3. Lapangan Kerja: Indonesia mengalami "premature deindustrialization" di tahun 2000-an, yang membuat pertumbuhan lapangan kerja terhambat. Tanpa investasi besar-besaran di sektor manufaktur dan teknologi tinggi, sulit bagi Indonesia untuk menciptakan lapangan kerja yang cukup bagi populasi muda yang terus bertambah.

Danantara, dengan dana yang sangat besar, diharapkan dapat menjadi solusi bagi ketiga masalah ini. Namun, sekali lagi, ini semua tergantung pada bagaimana dana tersebut dikelola.

Best Case Scenario: Indonesia Emas 2045

Jika Danantara berhasil, ini bisa menjadi titik balik bagi Indonesia. Bayangkan, dengan investasi besar-besaran di sektor energi terbarukan, Indonesia bisa menjadi pemain utama di pasar energi global. Dengan manufaktur teknologi tinggi, Indonesia bisa menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan meningkatkan daya saing global. Dengan food estate dan hilirisasi sumber daya alam, Indonesia bisa memaksimalkan potensi sumber daya alamnya dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Ini semua bisa membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun, yang selama ini hanya menjadi mimpi. Dan yang terpenting, ini semua bisa dilakukan tanpa harus mengemis pada negara-negara lain. Indonesia bisa bangkit dengan kekuatannya sendiri.

Worst Case Scenario: Bencana Besar

Namun, jika Danantara gagal, ini bisa menjadi bencana besar. Dana sebesar Rp10.000 triliun bisa habis tanpa hasil yang berarti, atau bahkan lebih buruk, disalahgunakan untuk kepentingan pribadi. Ini bukan hanya akan menghambat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga bisa merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah dan institusi negara.

Selain itu, kegagalan Danantara juga akan menutup jendela kesempatan Indonesia untuk memanfaatkan bonus demografi. Jika dalam 10 tahun ke depan Indonesia gagal menciptakan lapangan kerja yang cukup bagi populasi muda, maka kita akan menghadapi masalah pengangguran massal dan ketidakstabilan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun