Mohon tunggu...
Faridatul Jannah
Faridatul Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Chemistry Enthusiast

Kompasianer Indonesia || Hobi Mengetik || Idealis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Itu Kimia? Pengertian Kimia dan Ruang Lingkupnya

5 Mei 2024   14:46 Diperbarui: 6 Mei 2024   20:55 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak lahir manusia telah dihadapkan dengan berbagai perubahan pada lingkungannya. Bahkan, beberapa orang cukup tertarik untuk mempelajari dan menjelaskan hal-hal yang terjadi di sekitarnya dengan melakukan eksperimen dan observasi. Pengetahuan yang diperoleh secara sistematis dengan eksperimen dan observasi tersebut kemudian dikenal dengan sains. Selama beberapa dekade terakhir sains terus bekembang dan bertanggung jawab atas upaya penelitian banyak orang di seluruh dunia. Karena luasnya ilmu pengetahuan, sains kemudian tebagi menjadi beberapa cabang. Salah satu bidang ilmu yang paling penting adalah kimia. Kimia merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang suatu materi meliputi komposisinya, sifat-sifatnya, dan perubahan-perubahan yang terjadi pada materi tersebut sebagai akibat dari berbagai aktivitas.

Apa itu Kimia?

Kimia adalah subdisiplin ilmu yang mempelajari tentang materi dan zat penyusunnya. Kimia berfokus pada pembahasan mengenai atom, ion, dan molekul yang membentuk unsur dan senyawa. Bagian-bagian dari kimia tersebut cenderung akan berinteraksi satu sama lain melalui ikatan kimia dan dapat berubah sesuai dengan energi yang dilepaskan atau diserap selama perubahan tersebut.

Ilmu kimia tidak berkaitan dengan domain subatom tetapi dengan sifat-sifat atom dan hukum yang mengatur kombinasinya dan bagaimana pengetahuan tentang sifat-sifat ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Tantangan terbesar dalam ilmu kimia adalah mengembangkan penjelasan yang koheren tentang perilaku kompleks suatu bahan, mengapa bahan tersebut tampak seperti itu, apa yang membuat bahan tersebut memiliki sifat yang bertahan lama, dan bagaimana interaksi antar zat yang berbeda dapat menghasilkan pembentukan zat baru dan memecah zat menjadi beberapa bagian. Sebagai upaya untuk memahami dunia material dalam istilah rasional, para ahli kimia telah berjuang untuk mengembangkan teori materi yang dapat menjelaskan secara memuaskan baik kekekalan maupun perubahan. Susunan teratur atom-atom yang tidak dapat dipisahkan menjadi molekul-molekul kecil dan besar, atau jaringan-jaringan atom yang saling bercampur, secara umum diterima sebagai dasar kekekalan, sedangkan pencampuran kembali atom-atom atau molekul-molekul ke dalam susunan-susunan yang berbeda mendasari teori-teori perubahan. Dengan demikian, kimia melibatkan studi tentang komposisi atom dan susunan struktur suatu zat, serta beragam interaksi antar zat yang dapat menyebabkan reaksi hebat yang seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya itu, kimia juga berkaitan dengan pemanfaatan bahan-bahan alami dan penciptaan bahan-bahan buatan. Memasak, fermentasi, pembuatan kaca, dan metalurgi adalah proses kimia yang sudah ada sejak awal peradaban. Saat ini, vinil, teflon, kristal cair, semikonduktor, dan superkonduktor merupakan beberapa contoh dari banyaknya hasil teknologi kimia. Abad ke-20 merupakan saksi kemajuan dalam pemahaman kimia organisme hidup yang menakjubkan dan kompleks, dan interpretasi molekuler terhadap kesehatan dan penyakit yang sangat menjanjikan. Kimia modern, dibantu dengan instrumen yang semakin canggih, mempelajari material sekecil atom tunggal dan sebesar serta kompleks seperti DNA (asam deoksiribonukleat), yang mengandung jutaan atom. Zat baru bahkan dapat dirancang untuk menghasilkan karakteristik yang diinginkan dan kemudian disintesis. Tingkat akumulasi pengetahuan kimia sangatlah luar biasa. Seiring berjalannya waktu, lebih dari 8.000.000 zat kimia yang berbeda, baik alami maupun buatan, telah dikarakterisasi dan diproduksi. Jumlahnya kurang dari 500.000 pada tahun 1965.

Tantangan intelektual kimia terkait erat dengan tantangan industri. Pada pertengahan abad ke-19 ahli kimia Jerman Justus von Liebig berkomentar bahwa kekayaan suatu negara dapat diukur dari jumlah asam sulfat yang dihasilkannya. Asam ini, yang penting dalam banyak proses manufaktur, hingga saat ini masih menjadi produk kimia terkemuka di negara-negara industri. Seperti yang diakui Liebig, negara yang memproduksi asam sulfat dalam jumlah besar adalah negara dengan industri kimia yang kuat dan perekonomian yang kuat secara keseluruhan. Produksi, distribusi, dan pemanfaatan berbagai macam produk kimia merupakan hal yang umum terjadi di negara-negara maju. Faktanya, kita dapat mengatakan bahwa "zaman besi" peradaban sedang digantikan oleh "zaman polimer", karena di beberapa negara total volume polimer yang sekarang diproduksi melebihi volume besi.

Sumber:

Britannica. https://www.britannica.com/science/chemistry (diakses 05 Mei 2024)

BYJU'S. https://byjus.com/chemistry/ (diakses 05 Mei 2024)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun