Mohon tunggu...
Farida Afiati
Farida Afiati Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Keperawatan 2023 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Mahasiswa S1 Keperawatan 2023 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keperawatan di Unit Perawatan Intensif (ICU): Tantangan dan Peran Kritis dalam Penanganan Pasien Kritis

18 September 2024   12:04 Diperbarui: 18 September 2024   12:19 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Karkhana.io

Ruang perawatan intensif (ICU) adalah ruangan khusus yang disediakan rumah sakit untuk merawat pasien dengan kondisi yang membutuhkan pengawasan ketat. Ruang ini digunakan untuk merawat pasien dengan penyakit, cedera, atau komplikasi yang mengancam jiwa atau berpotensi mengancam jiwa. Ruangan ini memiliki peralatan medis khusus yang membantu proses pengobatan dan pemulihan pasien. Pasien yang membutuhkan pemantauan intensif, invasif, atau noninvasif untuk mencegah atau mengurangi komplikasi yang signifikan. Perawat berhadapan dengan pasien dalam kondisi kritis yang membutuhkan perawatan intensif secara terus-menerus di ruang ICU. Perawat ICU tidak hanya memberikan perawatan medis; mereka juga memberikan dukungan kepada pasien dan keluarganya secara emosional, psikologis, dan spiritual. Peran perawat sangat penting untuk menjaga pasien tetap tenang dan membantu keluarga mengatasi kecemasan yang sering terjadi selama krisis.

Perawatan ICU menghadapi banyak tantangan yang dapat mempengaruhi kualitas perawatan. Stres kerja yang tinggi, yang dapat menyebabkan kejenuhan atau kelelahan, adalah salah satu masalah terbesar. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Novita Dian Iva Prestiana dan Dewanti Purbandini, perawat yang menghadapi tingkat stres kerja yang tinggi lebih cenderung mengalami burnout. Lingkungan kerja yang penuh tekanan, di mana perlu membuat keputusan cepat dan tepat untuk menangani pasien kritis, sering menyebabkan stres kerja. Burnout perawat dapat menurunkan kualitas perawatan serta kesejahteraan fisik dan mental mereka. Selain itu, lingkungan ICU yang penuh dengan suara alat medis seperti monitor dan ventilator membuat melakukan tugas klinis seperti auskultasi menjadi sulit. Dalam penelitian mereka, Ricky Prawira dan rekan-rekan menemukan bahwa kebisingan tersebut dapat mengganggu perawat untuk mendengar suara internal tubuh pasien, seperti suara jantung dan paru-paru, yang sangat penting untuk menentukan kondisi pasien. Hal ini dapat menyebabkan diagnosis yang salah dan keputusan klinis yang salah.

Perawat ICU memainkan peran yang sangat penting dalam perawatan pasien kritis, meskipun mereka menghadapi banyak tantangan. Salah satu peran utama yaitu memberikan dukungan emosional kepada keluarga pasien. Penelitian oleh Lili Amaliah dan Ricky Richana menemukan bahwa perawat dapat secara signifikan mengurangi kecemasan keluarga pasien yang berada di ICU dengan melakukan aktivitas konsultasi. Perawat menjawab pertanyaan keluarga tentang kondisi pasien selama konsultasi. Hal ini membantu keluarga merasa lebih percaya diri dan memiliki kontrol dalam situasi yang sulit. Selain itu, perawat ICU juga memainkan peran penting dalam memberikan perawatan holistik, yang mencakup perhatian pada kebutuhan fisik, emosional, dan spiritual pasien. Penelitian Vera Fitriana dan rekan-rekan menemukan bahwa perawat ICU berperan penting dalam mendukung kesejahteraan pasien dengan tidak hanya berfokus pada perawatan fisik, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan spiritual, misalnya dengan mengajak orang untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan atau mendoakan untuk mereka yang sakit. Pasien dapat merasa lebih tenang dan proses penyembuhannya lebih cepat jika perawatan yang dilakukan dengan empati dan perhatian dilakukan.

Terdapat sejumlah solusi yang telah diusulkan untuk mengatasi masalah yang ada. Seperti peningkatan pelatihan perawat, terutama dalam keterampilan klinis seperti auskultasi. Ricky Prawira dan rekannya menyatakan bahwa pelatihan tambahan tentang penggunaan alat diagnostik dan pengelolaan kebisingan di ICU dapat meningkatkan akurasi auskultasi dan diagnosis. Selain itu, perawat juga harus mendapatkan dukungan untuk mengelola stres dan kelelahan.  Menurut penelitian yang dilakukan oleh Novita Dian Iva Prestiana dan Dewanti Purbandini, efek diri atau keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri dapat membantu mencegah kelelahan. Dengan meningkatkan kepercayaan diri mereka saat menghadapi situasi kritis, perawat akan lebih mampu mengatasi stres kerja dan mempertahankan keseimbangan emosional. Untuk alasan ini, sangat penting untuk menerapkan program pelatihan yang berfokus pada meningkatkan efisiensi diri dan manajemen stres di ICU.

Keperawatan di ICU adalah salah satu bidang yang paling menantang dan membutuhkan keterampilan yang sangat tinggi, baik secara teknis maupun emosional. Tantangan seperti stres kerja, burnout, dan lingkungan yang penuh tekanan dapat memengaruhi perawat dalam memberikan perawatan optimal. 

Namun, perawat ICU tetap memegang peran krusial dalam menjaga stabilitas pasien serta memberikan dukungan kepada keluarga yang cemas. Dengan dukungan yang tepat, seperti pelatihan yang lebih mendalam dan program manajemen stres, perawat dapat terus memberikan perawatan holistik yang berkualitas tinggi, meskipun berada di bawah tekanan yang intens. Peran mereka sangat penting dalam memastikan bahwa pasien di ICU mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan untuk pulih dari kondisi kritis.

Sumber:

Prestiana, N. D. I., & Purbandini, D. (n.d.). Hubungan antara Efikasi Diri (Self Efficacy) dan Stress Kerja dengan Kejenuhan Kerja (Burnout) pada Perawat IGD dan ICU RSUD Kota Bekasi. Vol. 5, No. 2.

Fitriana, V., Wulan, E. S., & Laura, A. C. (2023). Gambaran Caring Perawat di Intensive Care Unit (ICU) RSUD RA Kartini Jepara. Journal of TSCNers, Vol.8 No.2.

Prawira, R., Ismail, S., Johan, A., & Ismail, R. (2023). Masalah Perawat dalam Melakukan Auskultasi di Ruang Perawatan Intensive Care Unit. Jurnal Keperawatan Silampari, Vol.6, No.2.

Amaliah, L., & Richana, R. (2018). Pengaruh Kegiatan Konsultasi terhadap Tingkat Kecemasan pada Keluarga Pasien yang Dirawat di Ruang ICU RSUD Waled Kabupaten Cirebon . Jurnal Kesehatan Mahardika, Vol. 5 No. 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun