Mohon tunggu...
Farida Fitrani
Farida Fitrani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Inilah Aku, Bukan Dia, Kamu ataupun Mereka

12 Oktober 2018   11:25 Diperbarui: 12 Oktober 2018   11:49 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang lain bahkan teman-teman yang dekat denganku melihat cara pandang yang berbeda dari ku. Kerana apa, karena keturunanku yang termasuk derajat tinggi katanya. Tapi aku tak pernah memperdulikan semua apa yang dikatakan orang tentangku karena menurutku mereka hanya mengetahuai tentang cover ku saja bukan dari isi BAB nya dari pribadiku. Tetapi akupun terkadang rishi dengan semua hal itu.

Untuk mengalihkan duniaku tentang orang lain yang menilaiku aku menggunakan atau mengerjakan hal=hal yang menarik bagi ku yaitu berbagai macam hobiku yang tercatat di buku agenda yang harus tercapai. Yaitu membaca novel, menulis, trevelling, dan apapun yang berhubungan dengan dunia air.

Semua orang seakan menghormatiku karena Abah dan Ibuku yang sebagai pengasuh pondok dan sekolah di rumahku. Aku pun dipanggil dengan sebutan Neng di rumah. Neng adalah sebutan anak peremupuan dari dari Para Pengasuh yang mempunyai kedudukan tinggi.

Sebab itulah yang membuatku tak merasa enak mereka semua menyorot apa yang aku lakukan aku harus mempunyai sifat yang harus menjaga dan benar menjaga dari semua hal apa pun. Dan apa lagi ketika aku melakukan hal yang biasa saja bagiku tidak terlalu berat, dan murid Abah langsung gercap membantu. Sayangnya aku tak suka dibantu jikalau aku bisa melakukannya sendiri. Karena aku orangnya menyukai apa yang ada di diriku sendiri because be your self. Abah sendiri pun tau persisi bagainana sifatku yang sebenarnya, yah tapi memang kebiasaanya dari anak pondok itu mencari ilmu dengan ngalap barokah mencari barokah.

Memang semua tergantung dari mana dan bagaimana pola asuh anak dari orang tua. Karena keterbiasaan dan bentuk sifat anak akan terbentuk dengan baik jika dari lahir bahkan dari kandungan sudah di biasakan berlaku perilaku baik dari pola asuh orang tua. Yang terpenting adalah pesan dari Abah "apa pun yang kamu usahakan asalkan itu positif nak, selalu mencari Ridho Allah. Dan dahulukan urusan akhirat maka urusan dunia akan mengikuti. Abah juga membiasakan anak-anaknya untuk berakhlak jujur, menerima apa adanya selalu bersyukur, dan jangan pernah bersikap sombong.

Setelah lulus SMP di rumah aku mempunyai pandangan untuk melanjutkan sekolah SMA di Kediri dan pondok sekaligus. Tetapi, aku mempunyai satu permintaan untuk Abah kalau aku pondok di Kediri jangan pernah sampai tau kalau aku adlah anaknya Abah. Karena Abah sendiri pun sangat kenal dekat dengan keluarga pondok Kediri. Untuk apa aku melakukan semua itu karena aku ingin merasakan benar-benar hidup bersocial tanpa ada status Neng dari Abah dan Ibuku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun