Mohon tunggu...
Farida Fitrani
Farida Fitrani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Permata yang Kau Siakan

19 September 2017   10:53 Diperbarui: 19 September 2017   11:01 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Aldi dan Bu Astri langsung membawa Arin ke Rumah Sakit terdekat. Setengah jam berlalu Arin ada di ruangan pasien, Pak dokter pun keluar dan langsung memberi tahu kepada Papa Mama Arin. Bahwa Arin harus di amputasi tangannya yang karena luka parah tidak langsung di tangani.

Pak Aldi dan Bu Astri langsung terdiam untuk berfikir kejadian 7 jam yang lalu. Mengapa ini semua bisa terjadi kepada anak kandungnya sendiri. Penyesalan dalam hati dan ingin rasanya waktu itu terulang kembali. Pak Aldi dan Bu Astri menangis sangat menyesal sejadi-jadinya.

Setelah peristiwa itu terjadi papa dan mamanya sangat menyayangi dan membagi waktu luang banyak di ruamah untuk merawat Arin anak tunggalnya.

Anak adalah aset permata yang penting bagi keluarga dan penerus bangsa yang lebih baik. Berilah perhatian penuh kepada anak mulai sejak usia dini agar kemampuan anak untuk mengontrol emosi merupakan dimensi penting dalam perkembangan emosi di lingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun