Mohon tunggu...
Farid Sudrajat
Farid Sudrajat Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar kehidupan

pembelajar kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Perjalanan Haji

23 Agustus 2018   16:39 Diperbarui: 28 Agustus 2018   11:09 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CERITA I

Kami adalah rombongan kelompok terbang  03 calon Jamaah Haji DKI Jakarta 2008. Meluncur dari Asrama Haji Pondok Gede Jakarta menuju Bandara Soekarno Hatta pukul 01.00 dini hari. Rombongan tiba di bandara pukul 03.00 wib. Jadwal keberangkatan pukul 04.00 wib. Perkiraan waktu tempuh antara Jakarta -- Madinah lebih kurang 9 jam 40 menit.

Pesawat meninggalkan tanah air menuju tanah Haram  Madinah. Tiba di bandara Madinah pukul 10.00 WAS. Seakan mimpi, aku meninjakkan kaki di tanah junjunganku, yang namanya tidak pernah lepas disebut dalam setiap aktifitas ibadah. Bersyukur kepada Mu ya Allah....

Kami dijemput dan diantar menuju hotel tempat kami menginap selama di kota nabi ini, selama 8 hari. Hotel Andalus namanya.

Sempat terjadi kegaduhan dan kesimpangsiuran di hotel,, perihal penempatan kamar. Hal ini karena penempatan kamar tidak sesuai dengan yang direncanakan. Namun akhirnya semua dapat diatasi.

Untuk pertama kalinya, aku sembahyang di masjid mu, ya rasul, dan tak sabar segera menjumpaimu  di raudhah.

Di hari kedua ini, banyak melihat jamaah tersesat, kejadian penertiban pedagang kaki lima di sepanjang jalan menuju masjid nabawi hal ini mengingatkan suasana  di Ibukota Indonesia, Jakarta. Bedanya pedagang disini kebanyakan perempuan dengan busana warna hitam menutupi seluruh tubuh.

dokpri
dokpri
Ternyata tindakan criminal (penipuan) adalah hal yang cukup sering terjadi di tanah nabi ini. Tidak saja menimpa kaum wanita tetapi juga kaum laki-laki. Pada hari ke 2 telah terjadi penipuan yang berakibat raibnya tas gantung beserta isinya milik jamaah. Sangat dianjurkan kepada setiap jamaah untuk tidak memisahkan diri dari regu atau rombongannya.

MELIHAT KOLEKSI ULAMA NUSANTARA

Melihaat keberadaan maktabah/perpustakaan masjid nabawi sungguh menyentak kalbu. Ribuan atau bahkan mungkin jutaan koleksi buku tersimpan dan tersusun rapi. Sayang seribu sayang...kemampuan bahasa arab yang terbatas, menyebabkan aku hanya bisa tertegun, rasanya ingin melahap semua isi dari buku -- buku tersebut.

Meskipun begitu, tetap kucoba melihat koleksi yang ada. Yang pertama terbayang adalah adakah koleksi kitab karya peninggalan ulama Indonesia, syaikh Nawawi al Jawi al Bantani. Dan alhamdulilah aku, dibantu oleh petugas maktabah, mendapatkan salah satu koleksi ulama kebanggaan Indonesia tersebut, yang berjudul "nihayat al zain".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun