Mohon tunggu...
Fariastuti Djafar
Fariastuti Djafar Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Pembelajar sepanjang hayat, Email:tutidjafar@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Sungai Merana di Kota Singkawang

31 Desember 2015   08:56 Diperbarui: 31 Desember 2015   18:57 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pemerintah lebih suka membangun sesuatu yang kurang bermanfaat (lihat bangunan warna putih) daripada peduli sungai. "]

[/caption]

Jika sungai Singkawang dibenahi, wisatawan akan semakin banyak yang berkunjung. Selain sungai yang kotor, Singkawang adalah kota yang indah karena dikelilingi gunung dan pantai. Dari arah Pontianak sebelum masuk ke Singkawang terdapat beberapa pantai yang indah dan terkenal misalnya pantai Pasir Panjang (lihat tulisan Aldy M. Aripin ). Pada ujung Minggu terutama saat libur panjang, sulit mendapatkan kamar kosong pada hotel-hotel di pantai sehingga harus dipesan jauh hari. Singkawang terkenal dengan wisata kuliner terutama kedai kopi dan wisata festival Cap Go Meh. Pengunjung dari luar kota biasanya akan melanjutkan perjalanan masuk ke kota Singkawang dan sebagian menginap di hotel-hotel di kota ini. 

Singkawang memerlukan pejabat yang mampu mengelola kota dengan wawasan lingkungan. Upaya menghimbau penduduk untuk tidak membuang sampah sembarangan sangat tidak cukup. Upaya penghijauan dengan menanam pohon bambu di bantaran hulu sungai yang dilakukan Pemerintah tahun 2014 yang lalu tanpa tidak lanjut yang menyeluruh akan kurang berdampak. Jumlah penduduk yang hanya sekitar 250 ribu seharusnya tidak menjadi halangan membersihkan, menata dan mengelola sungai serta pinggirannya untuk menjadikan Singkawang sebagai Venesia van Kalimantan Barat.

[caption caption="Wisata sungai di Shanghai. Singkawang bisa seperti ini"]

[/caption]

Catatan: semua foto bersumber dari koleksi pribadi kecuali yang disebutkan sumbernya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun