Bagi kami yang lahir dan dibesarkan di kota metropolitan Jakarta, situasi dan kondisi seperti itu cukup mengagetkan, tapi kami berpikir, hal itu akan menjadi pengalaman menarik...
Dengan berbekal nasi bungkus, air minum dan koper2 kecil, maka sejak pukul 19.00 kami mengantri di pintu masuk gedung dibuka, pukul 21.00 pintu dibuka untuk masuk ke ruang tunggu, dan pukul 22.30 boarding masuk ke kapal, lalu terjadilah perebutan tempat. Di atas kapal ada tawaran oleh para calo untuk menginap di kamar-kamar ABK. Kami memutuskan untuk menyewa satu kamar dengan 4 kasur (2 bunk beds bertingkat)...Â
Puji TUHAN, akhirnya dapat kamar ABK no. 3029 di KM. Nggapulu tujuan Banda Neira (8 jam dari Ambon) yang di dalamnya sudah tersedia tv kecil, washtafel kecil, pemanas air untuk membuat teh/kopi. Sprei, sarung bantal selimut yang sepertinya sudah digunakan oleh berbagai macam orang dan belum dicuci.Â
Tapi setidaknya kami memiliki tempat untuk merebahkan tubuh yang penat karena antrian. Belum satu jam kami berada di dalam kabin... ada kecoa kecil muncul di ranjang... lalu temannya menyusul di meja kecil... dan temannya lagi daaannn keluarganya reuni-an di kamar itu ...hahahahaha ... kami berusaha untuk menutup telinga dan mata dengan pakaian/kain pribadi dan berusaha untuk terlelap....
Kapal mulai berlayar pukul 23.59 malam... KM Nggapulu kapal Pelni menuju Banda Neira, sejenak kami terlelap dan beberapa jam sebelum berlabuh, agar tidak mengantri, kami mencoba untuk ke kamar mandi/toilet yang "wangi" nya tercium dari jauuuh... Kami tidak mandi, hanya buang air kecil saja... tidak lama kemudian kapal merapat di Banda Neira pukul 09.00 pagi.
Ketika tiba di Pelabuhan Banda Neira, Bung Bey sudah menyambut kami dan langsung menuju ke dermaga kecil untuk naik perahu ting2 (perahu motor Johnson) menuju ke Pulau Hatta. Cerita tentang Pulau Hatta akan ditulis di artikel khusus yaaa... simak terus link Kompasiana Farianty Gunawan.
Tanggal 08 Aug 2017, kami kembali ke Banda Neira... kami menginap di penginapan sederhana Bintang Laut yang berada di tepi dermaga Laut Banda Neira.