Mohon tunggu...
Farhatun Najiah
Farhatun Najiah Mohon Tunggu... Lainnya - 🖤

⚘⚘

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyingkap Anomali Bank Banten

30 November 2020   20:45 Diperbarui: 30 November 2020   21:00 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Kami menarik dana yang ada di Bank Banten untuk membayar JPS, bukan karena ketakutan dan kepanikan," kata Wahidin Halim.

hal ini banyak menimbulkan reaksi dari berbagai elemen masyarakat , banyak warga berpendapat tindakan Gubernur ini melukai sejarah perjuangan karena seharusnya Gubernurlah orang yang paling terakhir yang paling gigih dalam memperjuangkan Bank Banten. Keputusan ini memicu gugatan terhadap Gubernur Banten dari mayarakat pemerhati kebijakan publik kepada makhamah agung.

Pada salah satu obrolan yang di lakukan di channel youtube bang ocing 02/07/2020, salah satu akademisi Banten yang ikut melayangkan gugatan ke pengadilan negeri serang , Ikhsan Ahmad mengatakan bahwa "pada momentum pemindahan RKUD ini, kita melihat dampak sosial ekonomi yang begitu luar biasa, tidak hanya Rush Money (penarikan uang secara besar besaran), tapi juga tertahan nya dana zakat PNS, terganggunya penyaluran dana bos, sertivikasi guru, gagal bayar program-program JPS, gagal bayar pihak-pihak ke-3 yang berkerjasama dengan pemerintah..."

Jika kita mau membuka mata terhadap isu ini, dapat terlihat dengan jelas anomali yang terjadi dalam pembentukan dan pengelolaan Bank Banten ternyata memiliki dampak yang luas terhadap kehidupan masyarakat baik yang secara langsung terlibat maupun yang secara tidak langsung, Baik secara politik maupun ekonomi nya.

Mungkin sejak awal pembentukan Bank Banten di ketahui berrmasalah, pemerintah dan pihak --pihak yang bersangkutan sudah seharusnya lebih serius mempelajari dan memberikan perhatian lebih terhadap Bank Banten, tidak terburu buru dan jangan terkesan 'terlalu ngotot' dalam menghadapi masalah-masalah tersebut.

Ketika anomali itu muncul, seharusnya pemerintah dan pihak yang terlibat dapat mempelajarin dan mengusut dengan lebih serius permasalahan apa yang menyebabkan anomali ini dapat terjadi, apakah salah dari awal dalam penempatan tanggungjawab pemegang modal? korupsi di dalamnya yang membuat Bank Banten sakit semakin kronis? Pengeloaan yang kurang tepat? kinerja pegawai bank yang kurang baik kah? atau akar masalahnya adalah kebijakan dan perhatian pemerintahlah yang memang kurang? Yang jelas anomali pada penyelenggaraan oprasional Bank Banten ini bermasalah dan memiliki efek yang begitu luas pada aspek kehidupan masyarakat, hingga perlu segera cari akar dan penyelesaian nya.

*Penulis merupakan mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun