Di tengah urgensi global untuk transisi menuju energi bersih, lanskap ekonomi politik internasional menyaksikan dinamika baru yang menarik gelombang investasi dan teknologi energi PLTB dari Tiongkok yang mengalir deras ke Eropa. Bukan sekadar transfer teknologi hijau, fenomena ini merupakan manifestasi ambisi kapitalis yang melintasi batas negara, mempertemukan potensi pasar Eropa dengan kapasitas produksi raksasa Tiongkok. Perusahaan-perusahaan seperti Goldwind dan Ming Yang Smart Energy, didorong oleh insentif ekonomi dan dukungan negara, semakin aktif dalam proyek-proyek energi angin di Eropa. Artikel ini akan menyelami ekspansi ini, mengurai bagaimana dorongan mencari keuntungan dan pertumbuhan pasar berinteraksi dengan persaingan geopolitik yang laten, serta mengeksplorasi implikasi ekonomi politik internasional yang ditimbulkannya bagi kedua belah pihak dan tatanan global yang lebih luas.
Motivasi Ekonomi (Profit-Seeking)
Dorongan utama di balik ekspansi energi angin Tiongkok ke Eropa adalah pencarian keuntungan dan pertumbuhan pasar. Perusahaan-perusahaan energi angin Tiongkok, seperti Goldwind, salah satu produsen turbin angin terbesar di dunia, melihat pasar Eropa sebagai peluang yang menguntungkan untuk diversifikasi geografis dan meningkatkan pendapatan. Eropa, dengan target ambisius untuk mencapai net-zero emissions dan kebijakan dukungan energi terbarukan yang kuat, menawarkan pasar yang stabil dan berkembang. Sebagai contoh, Uni Eropa menargetkan untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan menjadi setidaknya 42.5% pada tahun 2030 (European Commission, 2023).
Menurut laporan dari IEEFA (Institute for Energy Economics and Financial Analysis), investasi Tiongkok di sektor energi angin luar negeri secara kumulatif mencapai lebih dari $18 miliar pada tahun 2020, dengan Eropa menjadi salah satu tujuan utama (IEEFA, 2021). Laporan tersebut menyoroti bahwa perusahaan-perusahaan seperti Envision Energy juga aktif melakukan investasi dan pengembangan proyek di berbagai negara Eropa, tertarik oleh insentif keuangan dan regulasi yang mendukung energi bersih. Selain itu, studi dari ResearchGate (Zhang et al., 2022) menganalisis bagaimana perusahaan-perusahaan Tiongkok memanfaatkan keunggulan biaya produksi untuk menawarkan solusi energi angin yang kompetitif di pasar Eropa, yang pada gilirannya meningkatkan daya tarik investasi mereka. Ekspansi ini secara fundamental didorong oleh imperatif kapitalis untuk akumulasi modal dan perluasan pangsa pasar.
Keunggulan Kompetitif dan Strategi Pasar
Perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti Ming Yang Smart Energy dan Vestas (perusahaan Denmark, sebagai pembanding) menunjukkan dinamika persaingan. Meskipun Vestas tetap menjadi salah satu pemimpin pasar global, perusahaan-perusahaan Tiongkok semakin kompetitif dalam hal harga dan teknologi untuk turbin onshore. Keunggulan biaya produksi perusahaan Tiongkok, yang didukung oleh rantai pasok domestik yang matang dan skala produksi yang besar, memungkinkan mereka menawarkan turbin dengan harga yang lebih rendah. Sebagai contoh, harga turbin angin dari produsen Tiongkok dilaporkan 10-20% lebih rendah dibandingkan dengan beberapa produsen Eropa (BloombergNEF, 2024).
Strategi pasar perusahaan Tiongkok di Eropa meliputi pendirian anak perusahaan lokal, kemitraan dengan pengembang proyek Eropa, dan partisipasi dalam tender proyek energi angin. China Three Gorges Corporation, misalnya, telah berinvestasi dalam beberapa proyek energi angin di Portugal dan Inggris. Namun, beberapa produsen Eropa dan asosiasi industri telah menyuarakan kekhawatiran tentang potensi praktik unfair competition dan perlunya memastikan level playing field (WindEurope, 2023).
Peran Negara dan Kebijakan Industri
Peran negara sangat krusial dalam memfasilitasi ekspansi ini. Pemerintah Tiongkok telah menetapkan target ambisius untuk pengembangan energi terbarukan dan memberikan dukungan finansial serta kebijakan kepada perusahaan-perusahaan energi angin untuk go global. Kebijakan Belt and Road Initiative juga secara tidak langsung memfasilitasi investasi di infrastruktur energi di berbagai negara, termasuk Eropa.
Di Eropa, kebijakan European Green Deal dan REPowerEU menciptakan permintaan besar untuk energi terbarukan, termasuk angin. Namun, negara-negara anggota UE memiliki pendekatan yang berbeda terhadap investasi asing. Beberapa negara, seperti Spanyol dan Portugal, lebih terbuka terhadap investasi Tiongkok di sektor energi angin, sementara negara lain, seperti Jerman dan Prancis, lebih menekankan pada perlindungan industri domestik dan kedaulatan energi (European Parliament, 2022).
Implikasi Ekonomi bagi Eropa
Investasi Tiongkok di sektor energi angin Eropa membawa implikasi ekonomi yang kompleks. Di satu sisi, investasi ini dapat mempercepat transisi energi Eropa, menciptakan lapangan kerja dalam instalasi dan pemeliharaan proyek, serta menurunkan biaya energi melalui persaingan harga. Sebagai contoh, proyek-proyek yang melibatkan turbin Tiongkok seringkali menawarkan biaya lifecycle yang kompetitif.