Mohon tunggu...
Farhan Ilham Wira Rohmat
Farhan Ilham Wira Rohmat Mohon Tunggu... Dosen

Merupakan dosen dan peneliti di Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTI UPI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengabdian Dosen dan Mahasiswa UPI Kembangkan Inovasi Penanggulangan Limbah Melinjo di Karangtawang

26 September 2025   22:12 Diperbarui: 26 September 2025   22:12 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama dengan Pemerintah dan masyarakat Desa Karangtawang, Kuningan (Sumber: dokumentasi tim PKM Agrin UPI)  

Kuningan, Juni 2025 --- Upaya konkret dalam mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi diwujudkan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), khususnya dari program studi Pendidikan Teknologi Agroindustri, Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri. Dipimpin oleh Farhan Ilham Wira Rohmat, bersama 11 orang mahasiswa bimbingannya, mereka menggelar pengabdian kepada masyarakat (PkM) di Desa Karangtawang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Bentuk kepedulian tersebut tidak hanya sekadar menjalankan rutinitas akademik, melainkan juga menghasilkan inovasi nyata dalam mengelola limbah pertanian. Melalui kegiatan PkM, tim UPI melakukan riset dan pengembangan produk berbasis komoditas nabati yang selama ini sering dianggap sebagai limbah dan dibuang begitu saja, yakni kulit dan daun melinjo. Di desa tersebut, terdapat kelompok tani yang telah lama membentuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan produk utama keripik melinjo. Namun, proses produksi tersebut meninggalkan limbah berupa kulit dan daun melinjo dalam jumlah besar, yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat.

Penyerahan hibah alat food dehydrator kepada perwakilan Pemerintah dan masyarakat Desa Karangtawang, Kuningan (Sumber: dokumentasi tim PKM Agrin UPI)
Penyerahan hibah alat food dehydrator kepada perwakilan Pemerintah dan masyarakat Desa Karangtawang, Kuningan (Sumber: dokumentasi tim PKM Agrin UPI)

Produk inovasi yang dihasilkan dari limbah tersebut berupa kaldu dan gnemon flakes, yang berlandaskan konsep pemanfaatan agricultural waste dan food loss. Limbah kulit melinjo yang diketahui kaya akan kandungan antioksidan dan serat dapat diolah menjadi produk baru yang bernilai ekonomi tinggi. Farhan Ilham Wira Rohmat mengungkapkan bahwa masyarakat sering membuang kulit melinjo karena dianggap dapat memicu asam urat, padahal secara ilmiah, bagian tumbuhan ini mengandung senyawa bioaktif bermanfaat jika diolah dengan benar.

Produk inovasi kaldu dan flakes Gnemon (Sumber: dokumentasi tim PKM Agrin UPI)
Produk inovasi kaldu dan flakes Gnemon (Sumber: dokumentasi tim PKM Agrin UPI)

Lebih jauh, proses produksi kaldu dan gnemon flakes dirancang agar mudah diterapkan oleh masyarakat, khususnya anggota UMKM dan kelompok tani di Desa Karangtawang. Metode yang dikembangkan hanya melalui empat tahapan sederhana, yaitu penghalusan, penumisan, pengeringan, dan penumbukan. Dengan langkah-langkah mudah tersebut, masyarakat diharapkan dapat mengolah limbah melinjo secara mandiri, meningkatkan nilai jual produk, serta memperkecil dampak pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah keripik melinjo.

Nama-nama dosen yang terlibat dalam kegiatan ini Adalah

  • Farhan Ilham Wira Rohmat, S.T., M.Si.
  • Dr. Yatti Sugiarti, M.P.
  • Dr. Sri Handayani M.Pd.
  • Dewi Nur Azizah, S.Tp., M.Si.
  • Nita Nur Rezkia, M.Agr.
  • Maulana Noor Fajri Al Hajar, M.Pd.

Sementara itu, tim mahasiswa terdiri dari

  • Mohammad Fitra Chefario (2203228)
  • Krisna Aldi Nugraha (2209615)
  • Natasya Nurhaliza (2305444)
  • Deswita Kartika Putri (2301124)
  • Reika Awalyah (2300753)
  • Muhammad Olland Derryon Maulana (2308898)
  • Selpia (2303670)
  • Ahmad Abdul Rauf Kurniawan (2400177)
  • Wildan Al Malik (2415370)
  • Dhea Adinda Aprila (2406723)
  • Syafaillah Niela Ismah (2408536)

Di akhir kegiatan, tim menyampaikan harapan agar inovasi dari PkM ini dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi masyarakat di daerah lain dalam mengelola limbah pertanian serta meningkatkan daya saing produk lokal. Selain memberikan manfaat ekonomi, aksi ini juga merupakan kontribusi nyata bagi pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat desa Karangtawang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun