Diversifikasi ini membuat koperasi lebih tangguh menghadapi fluktuasi ekonomi.
4. Penguatan SDM
Sadar bahwa literasi keuangan anggota masih rendah, pengurus aktif menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan LSM. Mereka rutin menggelar pelatihan manajemen koperasi, digitalisasi usaha, hingga seminar kewirausahaan.
Hasilnya mulai terlihat: anggota lebih disiplin membayar angsuran, pengurus lebih rapi membuat laporan, dan ada generasi muda yang mulai melihat koperasi sebagai ruang belajar.
Faktor Pendukung Tata Kelola
Budaya Gotong Royong yang Mengakar
Masyarakat Madura terbiasa hidup saling membantu. Tradisi toron (bekerja bersama-sama) membuat mereka mudah menerima ide koperasi.Dukungan Pemerintah Daerah
Melalui Dinas Koperasi dan UMKM, pemerintah rutin memberikan pendampingan, bahkan bantuan permodalan.Keterlibatan Generasi Muda
Pemuda Madura kini mulai akrab dengan teknologi. Mereka mendorong digitalisasi koperasi, sehingga lebih modern dan relevan.
Faktor Penghambat Tata Kelola
Rendahnya Literasi Keuangan
Tidak semua anggota memahami laporan keuangan. Kadang muncul salah paham, misalnya saat ada keterlambatan pencairan modal.Permodalan yang Masih Terbatas
Meski ada dukungan pemerintah, modal koperasi belum cukup untuk menjawab kebutuhan besar anggota.-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!