Mohon tunggu...
Farhan Hidayat
Farhan Hidayat Mohon Tunggu... Pelajar

Saya seorang pemuda yang ingin belajar tentang banyak hal dan mengembangkan kemampuan diri sebanyak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merah Putih Di Tanah Madura: Mengurai Tata Kelola Koperasi Yang Menjadi Nafas Ekonomi Rakyat

26 September 2025   02:20 Diperbarui: 26 September 2025   02:20 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Madura, Tanah Keras dengan Semangat Gotong Royong

Siapa yang tidak mengenal Madura? Pulau yang terletak di timur laut Jawa ini sering digambarkan sebagai tanah yang keras: cuacanya panas, tanahnya kering, dan peluang kerja formalnya terbatas. Namun, di balik gambaran keras itu, ada semangat yang jauh lebih kuat daripada sekadar teriknya matahari: gotong royong.

Gotong royong bukan hanya slogan di Madura, melainkan tradisi yang masih nyata hingga kini. Dari membantu tetangga membangun rumah, menolong saat ada pesta pernikahan, hingga urunan saat ada kesulitan, masyarakat Madura terbiasa hidup dalam kebersamaan.

Spirit inilah yang kemudian melahirkan Koperasi Merah Putih. Sebuah koperasi rakyat yang tidak hanya berfungsi sebagai lembaga simpan pinjam, melainkan wadah perjuangan ekonomi bersama. Namanya pun penuh makna: Merah Putih, lambang keberanian dan kesucian, lambang persatuan Indonesia

Latar Belakang Lahirnya Koperasi Merah Putih

Koperasi Merah Putih tidak lahir dari ruang kosong. Ia lahir dari keresahan.

Bertahun-tahun, petani tembakau, nelayan, dan pedagang kecil di Madura hidup dalam cengkeraman tengkulak dan rentenir. Mereka butuh modal cepat, tapi akses ke bank sulit. Akhirnya, jalan pintas yang mereka ambil justru membuat mereka semakin terjebak dalam lingkaran hutang berbunga tinggi.

Di sisi lain, hasil pertanian atau tangkapan laut sering dihargai rendah. Petani terpaksa menjual murah karena tidak ada fasilitas penyimpanan. Nelayan pun demikian, harga ikan anjlok saat musim panen karena tidak ada akses ke pasar yang lebih luas.

Melihat kondisi ini, sekelompok tokoh masyarakat dan pemuda Madura berkumpul. Mereka sepakat mendirikan koperasi sebagai jawaban. Prinsip yang mereka pegang jelas: dari anggota, oleh anggota, untuk anggota. Dengan semangat nasionalisme, mereka menamainya Koperasi Merah Putih.

Identifikasi Tata Kelola Koperasi Merah Putih

Untuk memahami bagaimana koperasi ini berjalan, mari kita bedah aspek-aspek tata kelolanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun