Mohon tunggu...
Muhammad FarhanAzizi
Muhammad FarhanAzizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuja Kerang Ajaib

Bagian dari Alam Semesta yang Memuja Kerang Ajaib dan Menulis di Karna.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tanpa Tes, Ini Ragam Istilah yang Mengedukasi Calon Mahasiswa Baru

27 Juli 2021   18:23 Diperbarui: 1 Agustus 2021   00:05 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PMB Universitas Pertamina Tanpa Tes Melalui Jalur Seleksi Nilai Rapor

Begini, ya. Ada Perguruan Tinggi (swasta dan lain-lain yang tidak negeri) berniat menghibur peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) alias calon mahasiswa baru (camaba) dengan embel-embel atau istilah masuk Perguruan Tinggi "tanpa tes". Hah! Beneran? Gimana, tuh?

Oke, oke, sabar. Kita bahas pelan-pelan, ya. Kita ambil contoh salah satu saja, ya. Kalau banyak-banyak nanti adik-adik pusing.

Jadi, gini. Salah satu Perguruan Tinggi yang berafiliasi dengan Yayasan Pertamina dan Perguruan Tinggi BUMN alias Universitas Pertamina menyebut kalau lembaganya membuka pendaftaran mahasiswa baru (PMB), "tanpa tes". Oke, tanpa tes, mashooook.

Dilalah, usut punya usut. Ternyata terdapat persyaratan pendaftaran yang menjadi seleksi pendaftaran calon mahasiswa baru di kampus itu. Atau gampangnya, kalau adik-adik mau jadi calon mahasiswa baru di kampus itu, syarat dan ketentuan berlaku. Lah, sama aja pake tes. Gak mashooook!

Gimana mau mashooook. Kamis (26/7/2021), saya membaca berita yang berjudul "Tanpa Tes, ini Syarat Masuk Universitas Pertamina" di Kompas.com (Kamis, 15/7/2021).

Karena merasa aneh membaca berita itu, saya penasaran dan memutuskan berkunjung ke website Universitas Pertamina yang katanya melakukan PMB "tanpa tes", selesai membaca berita itu.

Ternyata, benar. Saya lihat di website Universitas Pertamina terpampang besar gambar utama di kolom "admissions" seperti ini:

PMB Universitas Pertamina Tanpa Tes Mulalui Jalur Seleksi Nilai Rapor(Sumber: universitaspertamina.ac.id/)
PMB Universitas Pertamina Tanpa Tes Mulalui Jalur Seleksi Nilai Rapor(Sumber: universitaspertamina.ac.id/)
Dan, pada kolom PMB saya juga menemukan kalimat yang kurang lebih seperti ini: "Pengumuman hasil seleksi akan disampaikan pada hari ke-7 setelah pendaftaran ditutup."

Kalau saya, bilangnya sih kayak gini, sambil cerita sedikit, ya. Saya pernah lihat poster salah satu warung di pinggir jalan, "GRATIS MAKAN SEPUASNYA TIAP HARI JUMAT." Eh ternyata, tiap hari Jum'at warung itu tutup.

Kenapa saya bilang begitu? Karena, seleksi menjadi calon mahasiswa alias masuk Perguruan Tinggi (PT) terutama Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sedikitnya, ada tiga "tes": Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN), dan seleksi Mandiri.

Pastinya, tiga seleksi itu sudah sangat familiar di telinga adik-adik calon mahasiswa baru, utamanya pejuang masuk PTN. Jadi, tidak perlu lagi kita membahas maksud tiga seleksi itu.

Tapi, saya pengin jelaskan ke adik-adik camaba. Kenapa saya bilang maksud PMB "tanpa tes" itu sama dengan maksud warung yang menggratiskan makan sepuasnya di hari Jum'at, tapi ternyata hari Jum'at adalah jadwal warung itu tutup.

Tes sama dengan seleksi dan seleksi sama dengan tes. Tes jalur seleksi apa pun itu sama dengan tes. Lolos tes sama dengan lolos seleksi dan lolos seleksi sama dengan lolos tes.

Masih kurang jelas, ya. Lah iya, karena masalahnya ada di dua istilah ini "tes dan seleksi". Seleksi PMB PT yang umumnya ada tiga tes itu sudah jelas. Tapi, dibuat tidak jelas karena ada istilah PMB "tanpa tes" dengan maksud menghibur mahasiswa yang tidak lolos tes sebelumnya.

Tas, tes, tas, tes. Pusing, kan, adik-adik. Saya juga pusing.

Gini aja, deh. Maksud mulia di balik pernyataan "bukan mudik tapi pulang kampung", "bukan kolaps tapi overcapacity", dan "bukan kelangkaan tapi keterbatasan" yang ditulis Agus Mulyadi di kolom esai Mojok.co (10/7/2021) bisa dijadikan referensi buat memahami istilah "tanpa tes" ini.

Agus menuliskan maksud mulia itu dengan sangat mulia. Kekayaan kata dalam bahasa Indonesia menjadi alasan istilah-istilah yang berbeda dari segi kata dan sama dari segi makna ini bermunculan di mana-mana. Maka banggalah menjadi anak Indonesia, wahai adik-adik camaba!

Dan, buat para pedagang, tukang parkir, pemilik kos-kosan di sekitaran kampus  jangan kaget kalau nanti mereka tidak mau disebut mahasiswa. Iya, bukan "mahasiswa", tapi "agent of social control".

Bukan "parkir", tapi "meninggalkan kendaran"

Bukan "ngekos", tapi "menyewa kamar"

Bukan "belanja", tapi "menukar uang dengan sesuatu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun