Mohon tunggu...
Muhammad FarhanAzizi
Muhammad FarhanAzizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemuja Kerang Ajaib

Bagian dari Alam Semesta yang Memuja Kerang Ajaib dan Menulis di Karna.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tanpa Tes, Ini Ragam Istilah yang Mengedukasi Calon Mahasiswa Baru

27 Juli 2021   18:23 Diperbarui: 1 Agustus 2021   00:05 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PMB Universitas Pertamina Tanpa Tes Mulalui Jalur Seleksi Nilai Rapor(Sumber: universitaspertamina.ac.id/)

Pastinya, tiga seleksi itu sudah sangat familiar di telinga adik-adik calon mahasiswa baru, utamanya pejuang masuk PTN. Jadi, tidak perlu lagi kita membahas maksud tiga seleksi itu.

Tapi, saya pengin jelaskan ke adik-adik camaba. Kenapa saya bilang maksud PMB "tanpa tes" itu sama dengan maksud warung yang menggratiskan makan sepuasnya di hari Jum'at, tapi ternyata hari Jum'at adalah jadwal warung itu tutup.

Tes sama dengan seleksi dan seleksi sama dengan tes. Tes jalur seleksi apa pun itu sama dengan tes. Lolos tes sama dengan lolos seleksi dan lolos seleksi sama dengan lolos tes.

Masih kurang jelas, ya. Lah iya, karena masalahnya ada di dua istilah ini "tes dan seleksi". Seleksi PMB PT yang umumnya ada tiga tes itu sudah jelas. Tapi, dibuat tidak jelas karena ada istilah PMB "tanpa tes" dengan maksud menghibur mahasiswa yang tidak lolos tes sebelumnya.

Tas, tes, tas, tes. Pusing, kan, adik-adik. Saya juga pusing.

Gini aja, deh. Maksud mulia di balik pernyataan "bukan mudik tapi pulang kampung", "bukan kolaps tapi overcapacity", dan "bukan kelangkaan tapi keterbatasan" yang ditulis Agus Mulyadi di kolom esai Mojok.co (10/7/2021) bisa dijadikan referensi buat memahami istilah "tanpa tes" ini.


Agus menuliskan maksud mulia itu dengan sangat mulia. Kekayaan kata dalam bahasa Indonesia menjadi alasan istilah-istilah yang berbeda dari segi kata dan sama dari segi makna ini bermunculan di mana-mana. Maka banggalah menjadi anak Indonesia, wahai adik-adik camaba!

Dan, buat para pedagang, tukang parkir, pemilik kos-kosan di sekitaran kampus  jangan kaget kalau nanti mereka tidak mau disebut mahasiswa. Iya, bukan "mahasiswa", tapi "agent of social control".

Bukan "parkir", tapi "meninggalkan kendaran"

Bukan "ngekos", tapi "menyewa kamar"

Bukan "belanja", tapi "menukar uang dengan sesuatu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun