Mohon tunggu...
FARHAH NURULHAYYI
FARHAH NURULHAYYI Mohon Tunggu... Guru - TITIK RASA

tetap putus asa jangan semangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Islam dan Aklaq

25 Desember 2020   14:24 Diperbarui: 25 Desember 2020   14:26 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apa hanya itu hadis tentang akhlak? ada lagi nih, masih dalam riwayat ahmad, bunyinya seperti ini “sesungguhnya seseorang dengan akhlak yang mulia dapat mencapai derajat orang yang banyak puasanya dan shalatnya”

Nabi juga pernah bilang “orang yang paling mulia adalah orang paling baik akhlaknya”. HR ahmad

Pada suatu hari ada yang pernah mengeluh kepada nabi Muhammad shallalahu alaihi wasallam tentang dua perempuan yang berbeda, penanya tersebut berkata “sesungguhnya fulanah rajin shalat malam dan puasa di siang hari dan juga banyak bersedekah, namun dia juga menyakiti tetangganya dengan lisannya” maka nabipun menjawab “tidak ada kebaikan padanya, dia akan masuk neraka”

Kemudian dia bertanya lagi “dan fulanah  hanya mengerjakan sholat wajib saja, dan sedekahnya sedikit, namun dia tidak pernah menyakiti seorangpun”. Nabi pun menjawab “dia akan masuk surga”

Nah kisah ini sama halnya dengan simulasi yang kita buat di awal tadi,, tentang dua orang muslim yang berbeda,, dari kisah yang sama kita bisa ambil kesimpulan bawha akhlak itu bisa mengangkat derajat seseorang di dunia dan di akhirat, tentu dengan melaksanakan perkara-perkara wajib dalam agama, ketika seseorang hanya fokus terhadap akhlak, dan lupa akan kewajiban dalam islam maka dia akan celaka.

3. yuk berbenah, reparasi akhlak

Ada satu fenomena besar yang terjadi pada zaman ini, fenomena ini sering terjadi dikalangan penuntut ilmu agama, sebagian mereka berilmu tapi krisis akhlak, kurang pintar menempatkan posisi sebagai makhluk sosial, terkadang orang awwam itu kecewa sama sebagian penuntut ilmu, yah karena banyak diantara mereka yang suka menyakiti orang awwam dengan lisan mereka yang disertai keterbatasan ilmu yang mereka punya.

Dalam alquran memang dikatakan ilmu itu dapat mengangkat derajat manusia, bahkan derajat penununtut ilmu itu lebih tinggi dari pada derajat seorang mukmin, tapi terkadang kita terlena dengan label “penuntut ilmu” ini, bahkan –naudzubillahi- kadang kita merasa bahwa kita sudah termasuk orang yang paling mulia di muka bumi ini.

Fenomena yang sangat langka, jarang terjadi pada masa kejayaan islam, sifat berbangga diri hampir tidak terlihat pada masa itu, tapi di zaman kita sekarang sebagian penuntut ilmu, memelihara sifat tersebut dalam diri mereka. Sehingga ketika mereka bertemu dengan orang yang tidak sepaham dengan mereka, orang tersebut bisa menjadi musuh bagi mereka. Musuh karena apa? Mungkin karena tata cara sholat mereka berbeda, musuh karena mereka qunut dan mereka tidak,  musuh karena mereka membaca basmalah saat mau baca al-fatihah, atau mungkin musuh karena tinggi celana mereka berbeda.

Saling hina, saling caci maki pun terjadi dikalangan penuntut ilmu, hanya karena masalah khilafiah, orang awwam pun bingung, apakah ini islam yang dibawa nabi Muhammad? Kenapa mereka tidak bisa saling toleransi pada masalah seperti itu?

Kenapa imam ahmad dan syafi’I bisa saling toleransi pada masalah qunut sedangkan pengikutnya tidak? Kenapa mereka bisa akur sedangkan kita tidak? jawabannya, karena kita merasa lebih baik dari yang lain, merasa sudah paling benar, bahkan kadang kita merendahkan orang yang shalatnya masih belum benar, merendahkan mereka tanpa mau mengajarkan, kadang kita menghina bacaan-bacaan imam masjid lain, menghina tanpa mau mengajarkan, semua ini termasuk krisis akhlak sebagian penuntut ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun