Mohon tunggu...
Fardhie Hantary
Fardhie Hantary Mohon Tunggu... Wiraswasta - Neo Sufism

Akal tanpa ilmu bisa liar, Ilmuan yang tak Furqon menjadi Jahat, Balutlah dirimu dengan Takwa, Landasi hidup hanya dengan Hidayah dari Robbmu. © Fardhie.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aneh Tapi Nyata

21 Maret 2014   15:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:40 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semua manusia mengetahui dan menyadari kehidupan di dunia ini bersifat sementara, tidak akan mungkin bisa untuk terus berada di dunia ini, sebab ada giliran yang harus berganti. Ada yang menerimanya dengan lapang dada, namun ada juga yang meronta. Suka tidak suka, mau atau tidak mau, dunia hanya kehidupan sementara. Diterima dan tidak waktu terus berjalan, disukai atau dibenci roda kehidupan terus berputar tanpa menunggu dan perduli dengan apa dan siapa yang ada ditengah-tengah putaran tersebut. Kehidupan manusia didunia akan berganti menuju, memperbaharui dan merubah kedalam bentuk kehidupan yang baru yang sudah pasti berdasarkan seleksi alam dan Pencipta. Betapa sedikitnya orang yang mau mempersoalkan kehidupan barunya, dunia yang akan dilaluinya yaitu ukhrowi atau akhirat. Alangkah banyaknya atau kebanyakan manusia hanya mau mengeluhkan dan mempersoalkan kehidupannya yang didunia ini saja, dikarenakan dia merasa akhiratnya sudah sempurna, sehingga dia merasa tidak perlu mempersoalkan kehidupannya di akhirat nanti. dan anggapannya dunia inilah yang perlu dibenahi dan disempurnakan sampai batas, yang dia sendiri bingung untuk menentukannya. Sudah menjadi kegemaran orang untuk mengeluhkan kehidupannya didunia, bahkan menjadi keanehan bila kehidupan akhirat yang dipersoalkan. Kita lebih memilih terpandang dan dihormati didunia yang bersifat sementara ini. Padahal kalaulah manusia mengetahui kehormatan di akhirat nantilah yang sebenarnya kita butuhkan, yang kita dambakan yang sebenar-benarnya kehidupan(abadi dan hakiki). Walaupun berulang-ulang kali diperingatkan di bandingkan bahwa kehidupan dunia ini tak lebih baik dari kehidupan akhirat (QS. Al An’aam/6:32) tidaklah(tidak ada) kehidupan dunia ini selain hanya permainan/entertainment,sungguh kehidupan diakhirat lebih baik bagi mrk yg bertakwa, apakah kau tak memahaminya?. Ayat yang senada dengan ini atau lebih luas lagi baca QS. Al Hadiid/57:20. Bukankah aneh ketika kita disibukan oleh sesuatu yang bersifat sementara, atau manfaatnya terbatas hanya sebatas diri kita saja atau sebatas dunia ini. Keanehan yang nyata bahkan banyak sekali manusia yang merasa bangga ketika hidupnya didunia ini merasa baik, benar, penuh dengan rasa syukur, bahkan beriman. Padahal Allah telah mengatakan hanya sedikit dan terlalu sedikit dari mereka yang bersyukur(QS. Saba’/34:13 + As Sajdah/32:9) bahkan yang beriman saja  sedikit diantara manusia kebanyakan hanya mengaku beriman dibibir dan dipinggir(QS. Al Baqarah/2:88). Aneh tidak ketika Sang Pemilik hidup, Sang Penentu mengatakan sedikit, “kok kita diam saja” seakan kita tak merasa bahwa kita termasuk yang banyak(salah) itu?, atau betapa mudahnya kita merasa yang sedikit(benar). Coba ente-ente pade hitung jumlah yang merasa dirinya termasuk yang bersyukur dan beriman, sebab biasanya kebanyakan dari kita merasa dirinya telah beriman, telah bersyukur. Hitung jumlahnya yang sedikit tersebut, bila Penulis, Pembaca dan seluruh manusia didunia ini merasa dirinya yang beriman tersebut, lantas sudahkah kita fikirkan ayat Allah diatas?, yang mengatakan terlalu sedikit diantara manusia yang benar-benar bersyukur dan beriman. Fikirkanlah ini, Renungkanlah ayat-ayat Allah diatas tersebut. Sebelum kita mengatakan, sebelum kita mengakui, sebelum mati datang menjemput, sebelum kehidupan kita didunia ini berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun