Mohon tunggu...
Faranisak Nisak
Faranisak Nisak Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - masiswa

saya hobi karate

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Muhammadiyah dalam Mendorong Kesetaraan Gender

14 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 14 Januari 2024   10:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muhammadiyah adalah salah satu organisasi keagamaan terbesar di indonesia. Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada 8 Dzhulhijjah 1330 H atau 18 Nopember 1912 M di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan. 

Degan berpedoman kepada Al-qur'an dan As-sunnah. Tujuan diddirikan muhammadiyah adalah sebagai gerakan pemurnian dan pembaharuan dengan berpedoman kepada Al-qur'an dan As-sunnah. Muhammadiyah adalah gerakan sosial keagamaan namun di muhammadiyah sering kali ada perbenturan keterbatasasan struktur antara laki laki dan perempuan. Muhammadiyah memberikan kontribusinya dalam mengatasi permasalahan tersebut. 

Bentuk kontribusi muhammadiyah dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan, dan keterampilan dan di muhammadiyah ada ranting, cabang, daerah, wilayah dan juga pusat. Terjadi fenomena kebiasaan yang sangaat meprihatinkan dalam masyarakat yaitu, keterbukaaan bagi perempuan untuk berkontribusi masi mengalami kendala yang cukup memprihatinkan, karena kuatnya kultur patriarki dan kentalnya ketimpangan gender di indonesia.  

Perbedan gender dapat melahirkan ketidakadilan gender dilihat dari bagaimana akses, kesempatan, patrisipasi, serta manfaat bagi kaum perempuan dalam mendapatkan hak asasi manusia terutama, hak hidup, pendidikan, agama, bentuk ketidak adilannya yaitu subordinasi atau Perempuan tidak rasional atau emosional sehingga perempuan tidak bisa tampil memimpin, sehingga terjadinya deskriminasi yang merugikan perempuan. Perempuan tidak hanya di dapur, sumur dan kasur. 

Padahal jika kita melihat sejarah indnesia banyak yang menunjukkan bukti bahwa wanita bahkan sangat mungkin menjadi panglima perang seperti Cut Nyak Dien pemimpin nasional. Tanpa di sadari hal tersebut dapat membentuk penjara-penjara kecil terutama bagi kaum perempuan di tambah lagi imej perempuan yag sangat rendah di masyarakat.

Kekerasan terhadap perempuan bukan hanya secara fisik namun dengan membudayanya sistem patriarki di masyarakat menjadi ketergantungan sistem patriarki, sehingga hal tersebut dapat menjadi belenggu bagi  perempuan. Di dunia saat ini perempuan menduduki kelas dasar dalam masyarakat, karena dominasi posisi, control ekonomi, politik dan sumber daya lebih di kuasai oleh laki-laki.

Muhammadiyah merupakan gerakan sosial keagamaan yang cukup besar di Indonesia. Secara historis gerakan muhammadiyah merupakan wadah untuk memberantas kemunduran ilmu, pemurnian agama dan kemiskinan. Muhammadiyah tidak hanya breanggotakan kaum laki-laki saja tetapi perempuan juga bagian dari Muhammadiyah walaupun telah ada organisasi Aisyah dan Nahdatul Aisyiah yang beranggotakan kaum perempuan saja. 

Namun kelahiran aisyiah merupakan bentuk apresiasi KH. Ahmad Dahlan terhadap perempuan di Muhammadiyah. Dengan memberikan wadah untuk perempuan maka perempuan akan bisa bergerak dan berkarya karena perempuan memiliki banyak bakat-bakat yang perlu di asah dan di bimbing. Bakat perempuan yang tidak di miliki oleh laki-laki adalah contohnya memasak, mengurus anak, mengatur keuangan hal tersebut harus di asa.  

Di aisyiah mengapa hanya beranggotakan perempuan saja? Karena untuk membahas tentang fikih perempuan hanya akan nyambung jika di jelaskan dengan sesama perempuan walaupun laki-laki juga penting untuk mempelajarinya. dalam bakat kaum wanita yaitu memasak maka perempun dapat di ajak berkontribusi dalah acara-acara tertentu perempuan juga di ajari keterampilan untuk menambah perekonomian, serta perempuan juga sangat berbakat dalam mengrus anak sehingga perempuan aisyiah juga dapat di gerakkan untuk membimbing anak-anak TPQ,TPA,PAUD dll karena kesabaran dan kelembutan perempuan yang sangat besaar dan itu tidak ada pada laki-laki

Bukti nyata muhammadiyah berkontribusi terhadap perembuan adalah muhammadiyah memfasilitasi, memberikan wadah, dan mendukung setiap langkah-langkah perempuan sehingga perempuan dapat mendapatkan hak haknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun