Mohon tunggu...
Farah Nur
Farah Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

media

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk-Bentuk Dakwah

20 Mei 2024   16:03 Diperbarui: 20 Mei 2024   16:11 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Syamsul Yakin dan Farah Nur Amelia Sabina (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Terdapat tiga bentuk dakwah. Pertama, dakwah bil lisan yaitu dakwah dengan lisan dan bersifat verbal. Biasanya berisi tentang tiga pokok ajaran islam, yaitu akidah, ibadah, dan akhlak.

Pelaku dakwah bil lisan biasa disebut dengan dai atau penceramah dan biasanya memaparkan materi seorang diri. Media tradisional yang digunakan yaitu mimbar dan panggung. Seiring berjalannya waktu merambah pada radio dan juga televisi, dan pada saat ini lebih banyal terdapat pada media sosial , seperti youtube, instagram, twitter, dan lain sebagainya.

Mad'u atau objek dakwah bil lisan beragam biasanya kelompok ataupun komunitas yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, mahasiswa, karyawan, dan banyak komunitas lainnya.

Metode dakwah bil lisan berbeda-beda, namun pada umumnya dengan metode ceramah dikombinasikan dengan diskusi. Umumnya kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak yang lebih memilih metode ceramah. Begitu juga terdapat kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, dan lainnya.

Pengaruh pada dakwah bil lisan terbilang cukup signifikan, sebab mad'u lebih terbiasa dengan budaya mendengar daripada berbicara. Apalagi jika penceramahnya memiliki kemampuan retorika yang mumpuni, contohnya seperti K.H Zainuddin, MZ.


Yang kedua, dakwah bil hal, yaitu dakwah yang lebih menekankan kepada aksi. Baik di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lain. Lain halnya dengan dakwah bil lisan yang dilakukan secara individual, dakwah bil hal lebih sering melibatkan masyarakata secara umum. Contohnya seperti membangun sekolah, rumah sakit, lapangan kerja, dan berbagai fasilitas yang dapat dinikmati umum. Selain dilakukan dengan melibatkan masyarakat, dakwah bil hal dapat dilakukan secara individual. Contoh yang paling mudah adalah dengan menyingkurkan duri di jalan. Ada juga cotoh paling mudah dan umum yaitu, membuat orang menangis jadi tertawa, membuat orang lapar menjadi kenyang, membuat orang bodoh menhadi pandai dan lain hal yang membawa pada kebaikan. Dengan demikian, pelaku dakwah bil hal harus memiliki jiwa kepedulian sosial yang tinggi. 

Dakwah bil hal lebih memiliki efek yang signifikan daripada dakwah bil lisan karena bisa dirasakan langsung oleh mad'u. Metode dakwah bil hal bukanlah bil hikmah, ceramah, ataupun diskusi, akan tetapi dengan mencontohkan aksi nyata di lapangan.

Aksi "Jumat Berkah" merupakan contoh terbaik dari dakwah bil hal, begitupun dengan aksi "Berbagi Takjil" di bulan Ramadhan hal itu merupakan momen insidental. Yang lebih mendasar dan permanen tentu lebih dibutuhkan.

Ketiga ada dakwah bil qalam, yaitu berdakwah dengan tulisan atau menuliskan sesuatu untuk berdakwah atau sering disebut juga sebagai dakwah literasi ataupun literasi dakwah.

Dari ketiga bentuk dakwah tersebut yang paling berkembang adalah dakwah dawkah bil lisan, disusul dakwah bil hal, kemudia dakwah bil qalam. Upaya meningkatkan ketiga bentuk dakwah tersebut harus dilakukan dengan berbagai pendekatan, strategi, juga metode dakwah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun