Mohon tunggu...
Farah Aliyah Syahidah
Farah Aliyah Syahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Long life learner

Pembelajar yang berkecimpung di dunia psikologi pendidikan, literasi, bisnis dan kerelawanan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bisnis Itu Belajar Sabar

8 Januari 2023   21:10 Diperbarui: 8 Januari 2023   21:18 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Halo, assalamu'alaikum readers! Sudah lama banget ngga berjumpa via literasi ya. Mungkin nanti penulis akan ganti bio dengan "hanya menulis tulisan yang ingin ditulis saja" karena ternyata pas buka notifikasi akun, penulis mendapati 10 notifikasi lebih yang isinya rekomendasi tema yang bisa dijadikan acuan agar tulisan penulis bisa mendapat banyak pembaca. 

Hanya saja, karena menulis menjadi hobi, jadi penulis ingin menuliskan hal-hal yang meresahkan bagi penulis saja. Jadi, hari ini penulis sedang resah karena mengalami kesibukan luar biasa hebat sejak seminggu yang lalu. Yups! Sejak awal masuk kerja setelah libur 4 hari. 

Kesibukan luar biasa dari pagi sampai sore, bahkan bekerja di luar jam kerja karena klien terus berdatangan. Belum penulis mengalami musibah sakit beberapa waktu lalu yang mengharuskan penulis harus tertatih tatih menghadapi kesibukan pekerjaan kantor dan bisnis. 

Weekend pun masih ada acara di luar rumah. Baru bisa bernafas hari ini, Minggu. Betul-betul melelahkan. Baiklah, hari ini penulis ingin mengajak pembaca untuk berselancar, menjadi pebisnis. 

Dulu, sebelum benar-benar menekuni dunia ini, hal yang ada dipikiran penulis, menjadi pebisnis sangat menyenangkan. Kenapa? Karena kita bisa mendapat penghasilan di atas orang kantor / karyawan. Bisa menciptakan aturan dan lingkungan kerja yang sesuai dengan kemauan kita, jam kerja yang fleksibel, bisa disambi rebahan. 

Kenyataannya? Uwiihh sangat berbeda jauh.. 


1. Harus membuat perencanaan rinci visi misi perusahaan

2. Menelurkan inovasi produk yang sesuai visi misi perusahaan

3. Menjadikan produk laku di pasaran dan dapat menjadi solusi atas masalah masyarakat

4. Mengatur anggaran biaya

5. Merekrut karyawan, menyeleksi, memanjamen tugas

6. Mengawasi semua proses dari hulu ke hilir dengan detail dan hati hati

7. Pengambilan risiko 

8. Sabar mengedukasi produk baru ke pasar

9. Sabar mendidik karyawan

10. Sabar menekuni bisnis

Belum lagi jika memiliki pekerjaan utama dan prioritas lain yang harus dikerjakan. Seperti pekerjaan rumah dan lain sebagainya. 

Dalam proses itu pasti ada banyak tantangan yang perlu dijalani, utamanya adaptasi dengan tim. Pasti ada saja yang mengejutkan dan kita harus bisa berlapang dada dalam adaptasi. 

Berat, sangat. Bahkan menurut penulis, menjadi pebisnis artinya harus rela bekerja hampir 24 jam untuk memikirkan konsep hingga produk laku terjual. 

Berbeda kelas memang antara pekerja dan pemberi pekerjaan. Pekerja biasanya hanya bekerja 8-12 jam kemudian bisa beristirahat dengan tenang dan menerima gaji tetap. Sementara pemberi kerja harus bekerja 12-24 jam dan harus menerima risiko jika perusahaan rugi. 

Apapun itu, semua sudah ada porsinya. Allah pasti memberi tempat kita sesuai dengan kekuatan pundak kita dalam menjalankan amanah. 

Semoga Allah kuatkan pundak kita selalu, agar bisa memberi manfaat bagi orang lain lebih banyak dan lebih banyak lagi. Khoyrunnas anfa'uhum linnas.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun