Mohon tunggu...
Faradis Restu Alafsana
Faradis Restu Alafsana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Hubungan Internasional - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Gunakan jasa saya: https://fastwork.id/user/faradis.r/illustration-46476529

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Nuklir Arab Saudi: Sebuah Upaya Reformasi dari Sekuritisasi Energi

2 Desember 2023   23:05 Diperbarui: 2 Desember 2023   23:10 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Sekuritisasi energi merujuk pada konsep keseluruhan yang mencakup langkah-langkah dan kebijakan yang dirancang untuk memastikan ketersediaan, aksesibilitas, dan keandalan pasokan energi suatu negara atau wilayah. Tujuan dari sekuritisasi energi adalah untuk mengurangi risiko terhadap ketidakpastian dalam pasokan energi, sehingga negara atau wilayah tersebut dapat menjaga keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi sekuritisasi energi melibatkan diversifikasi sumber energi, peningkatan efisiensi penggunaan energi, perlindungan terhadap infrastruktur energi, serta manajemen risiko terhadap gangguan geopolitik atau bencana alam. Oleh karena itu, sekuritisasi energi bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan energi, tetapi juga melibatkan aspek-aspek strategis yang berkaitan dengan keberlanjutan, ketahanan nasional, dan stabilitas ekonomi. Dalam konteks global yang penuh tantangan, upaya menuju sekuritisasi energi menjadi semakin penting untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan ketahanan suatu entitas.

Sekuritisasi energi telah menjadi isu krusial dalam konteks keamanan non-tradisional karena peran sentral energi dalam mendukung stabilitas ekonomi, sosial, dan politik suatu negara. Ketergantungan ekonomi yang tinggi pada pasokan energi membuat negara-negara rentan terhadap perubahan dalam ketersediaan dan stabilitas energi. Ketidakpastian dalam pasokan dan fluktuasi harga energi menjadi sumber potensial ketidakstabilan ekonomi dan sosial. Selain itu, dampak lingkungan dari penggunaan energi konvensional, bersamaan dengan perubahan iklim, semakin menguatkan kebutuhan untuk beralih ke sumber energi terbarukan. Aspek geopolitik energi juga memainkan peran penting, dengan persaingan untuk mengamankan sumber daya energi dan ketegangan di wilayah produsen energi yang dapat memicu konflik. Sekuritisasi energi mencerminkan kompleksitas hubungan antara energi dan keamanan, melibatkan elemen-elemen ekonomi, lingkungan, geopolitik, dan teknologi yang semakin penting dalam menjaga ketahanan suatu negara.

Menurut Khan et al., energi sekuriti merupakan hal yang krusial dalam keberlangsungan ekonomi dan keamanan nasional. Pasokan energi yang stabil sangat penting untuk keamanan jangka panjang dan kemakmuran ekonomi. Ketergantungan yang berlebihan pada bahan bakar fosil yang diimpor dapat menimbulkan kerentanan terhadap risiko geopolitik. Oleh karena itu, keamanan pasokan energi menjadi perhatian utama dalam ekonomi global dan menjadi pusat tantangan kebijakan. Energi sekuriti merujuk pada upaya memperoleh sumber daya energi yang dibutuhkan tanpa mengorbankan kepentingan nasional. Selain itu, keamanan pasokan energi juga berarti memiliki akses yang handal dan terjangkau tanpa rentan terhadap goncangan harga. Dengan semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil, permintaan yang besar untuk bahan bakar fosil dari pertumbuhan ekonomi, dan dampak negatifnya pada lingkungan, energi sekuriti menjadi semakin penting.

Reformasi Energi Arab Saudi

Isu sekuritisasi energi terlihat pada upaya reformasi oleh Arab Saudi dalam mengurangi ketergantungan pada energi konvensional dan memperluas sumber energi yang digunakan untuk mendukung keberlanjutan ekonomi. Upaya reformasi tersebut tercantum dalam rencana proyek Visi Saudi 2030, yang telah dimulai sejak 26 April 2016.

Salah satu dimensi utama dari program reformasi energi adalah untuk mengurangi ketergantungan pada energi murah dan mengatasi tantangan dalam sektor energi, termasuk dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi energi, menyesuaikan harga energi domestik, dan memperkuat keterkaitan maju dan mundur dalam industri energi.

Selain itu, program reformasi juga mencakup diversifikasi sumber energi, dengan fokus pada energi terbarukan dan salah satunya ialah tenaga nuklir. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada minyak dan gas, serta memperluas sumber energi yang digunakan. Namun, implementasi program reformasi energi ini juga dihadapkan pada tantangan dalam hal keamanan energi, terutama dalam mengelola harapan dan dukungan dari sektor publik dan swasta, serta dalam mengelola perubahan dalam lingkungan energi global.

Pengembangan Nuklir oleh Arab Saudi

Diketahui, Arab Saudi mempunyai komitmen untuk mengajukan program tenaga nuklirnya ke dalam kerangka kerja perlindungan internasional yang mencakup dasar-dasar keterbukaan, ketepatan, dan keamanan Kerajaan. Melalui langkah ini, Saudi menegaskan dedikasinya pada pengembangan energi nuklir untuk tujuan perdamaian.

Hal tersebut berdasarkan pernyataan terbaru dari Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman bin Abdulaziz, yang mengkonfirmasi rencana kerajaan untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya, dengan tujuan berperan dalam pembangunan nasional. Selama pidatonya di Konferensi Umum ke-67 Badan Tenaga Atom Internasional di Wina, Austria, Menteri Saudi tersebut menekankan komitmen kerajaan dalam memperkuat kerjasama internasional dalam memanfaatkan energi atom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun