Mohon tunggu...
Farach Feby
Farach Feby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi INISNU Temanggung

Mahasiswi INISNU Temanggung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pesona Jalur Klasik Prabu Brawijaya V

8 November 2022   17:24 Diperbarui: 8 November 2022   17:35 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pos 3 ( Cemoro Dowo )

       Medan yang dilalui akan lumayan terjal dari pos 2 menuju ke pos 3,karena di pos 3 ini berada di ketinggian 2.251 mdpl.Di pos ini nantinya akan dijumpai banyak tanaman akasia gunung yang ada disisi kanan dan kiri trek.Dari pos 2 ke pos 3 jarak tempuhnya sekitar 723 meter.Para pendaki yang kehabisan perbekalan air minum dapat mengisi ulang air minumnya karena pada  pos 3 ini terdapat sumber mata air.

Pos 4 ( Penggik )

Perjalanan dari pos 3 hingga ke pos 4 berjarak kurang lebih 824 meter.Jalurnya masih cukup menanjak dengan ketinggian 2.550 mdpl.Namun,para pendaki tidak perlu khawatir jika melakukan trek pada siang hari,lalu melewati pos ini,walaupun cuaca sedang panaspun tidak akan terasa begitu menyengat dikulit.karena pada pos 4 masih banyak ditumbuhi pohon pinus gunung yang fungsinya sama seperti atap untuk melindungi dari panas teriknya matahari.

Di pos 4 juga dapat menampung kurang lebih 3 sampai 4 kapasitas tenda dengan ukuran sedang.

Pos 5 ( Bulak Peperangan )

Untuk jalur perjalanan antara pos 4 sampai ke pos 5 medannya tidak seterjal pada pos-pos sebelumnya.Jarak tempuh dari pos 4 sampai ke pos 5 adalah 1.541 meter.Pada pos ini pendaki dapat menyaksikan dan menikmati keindahan sabana yang banyak ditumbuhi dengan pohon pinus dan lahannya yang membentang luas.

Tidak ada shelter,namun para pendaki dapat mendirikan tenda ditempat ini untuk bermalam.Pos bulak peperangan berada di ketinggian 2.861 mdpl.Pos 5 ini dinamai dengan bulak peperangan bukan tanpa sebab,namun ada sejarah dibaliknya.

Menurut masyarakat setempat adanya kisah tentang pertempuran antara pasukan dari Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Prabu Brawijaya V dengan pasukan dari Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah.

Bahkan konon menurut penuturan dari warga setempat hingga sekarang masih sering terdengar suara riuh pertempuran di bulak peperangan namun hal tersebut hanya dapat diketahui dan didengar oleh orang-orang tertentu saja.

Terlepas dari cerita mistisnya,sabana di bulak peperangan tentu meninggalkan kesan tersendiri bagi para pendaki,mereka tidak ingin kehilangan setiap momen indah yang sudah dilalui sehingga banyak yang mengabadikan momen tersebut dengan berfoto ria bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun