Mohon tunggu...
Farabi Muhammad Khalil
Farabi Muhammad Khalil Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka (UHAMKA)

Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang menerima informasi yg baik, informasi yang baik didapatkan oleh pemberi informasi yang baik. Cita-cita saya menjadi reporter yang baik lulusan Uhamka. Jadikan Agama sebagai prioritas utama dalam menjejakkan kaki di atas bumi Allah. @farabimkhalil

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Siapa bilang filsafat tidak penting?

1 Desember 2020   13:00 Diperbarui: 18 Mei 2021   23:59 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat atau philos sophia dalam bahasa yunani yang berarti cinta ilmu atau cinta kebijaksanaan adalah ilmu (pengetahuan) yang mengkaji tentang persoalan seperti eksistensi, pengetahuan, nilai, akal, pikiran dan bahasa serta mencari kebenaran dari segala sesuatu yang ada (maujud), mengkaji pernyataan dan pengalaman dengan akal budi manusia dan menyelidiki secara kritis yang mempelajari didalamnya cabang-cabang ilmu Filsafat seperti epistemologi, metodologi, metafisika, logika, etika, estetika, retorika, ontologi dan lainya. Contoh berfilsafat : Kita pasti memikirkan bagaimana segala sesuatu di alam ini terbentuk?  segala sesuatu di alam semesta ini terbentuk karena adanya Dzat pencipta yang maha kuasa.

Mempelajari ilmu Filsafat sangatlah penting dikarenakan mempelajari ilmu ini dapat membuat kita berfikir kritis, tidak dengan sikap menerima pernyataan dengan begitu saja (receptive attitude) melainkan dengan sikap senang menyelidiki sesuatu secara kritis (inquiring attitude) dalam mencari hakikat atau kebenarannya. 

Tidak semua orang berfikir berarti dia sedang berfilsafat. Ada beberapa ciri berfikir secara filsafat antara lain adalah koheren dan rasional. Koheren adalah ciri berfikir filsafat, yaitu berfikir dengan logis sesuai dengan kebenaran yang dapat dibuktikan. Sedangkan ciri berfikir filsafat secara rasional adalah berhubungan dengan rasio akal manusia.

Filsafat menuntut kita untuk berlogika dan berfikir menggunakan akal. Allah SWT telah menciptakan akal pada manusia untuk berfikir dan mencari kebenaran seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim yang kala itu hidup di kalangan penyembah berhala termasuk ayahnya yang juga pembuat patung berhala. Dimana Ia bertanya-tanya dan mencari tahu dimanakah tuhan? siapa tuhan sesungguhnya? Pada masa itu. Manusia di zaman yunani kuno juga berfikir dan mencari tahu dari mana alam semesta? Mengapa kita hidup? Mengapa matahari terbit dan tenggelam? 

Dari hasil fikiran-fikiran manusia tersebut, lahirlah berbagai macam ilmu-ilmu lain yang membuat peradaban manusia semakin maju. Jika manusia tidak berilsafat, dapat dibayangkan bagaimana kita akan tertinggal dan jauh dari ilmu pengetahuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun