Sebagai penutup sambutan, Ibu Menteri luar negeri mengucapkan selamat Hari Kartini, selamat menyambut bulan suci Ramadhan dan selamat berdiskusi bagi Ibu Duta Besar dan peserta webminar.
1. Duta Besar RI-Bulgaria, North Macedonia, Albania
Kesempatan pertama diberikan kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Bulgaria, North Macedonia dan Albania, Yang Mulia Ibu Sri Astari Rasjid. Beliau menyampaikan materi menarik tentang "The Journey in Isolation".
Merupakan pertama kalinya merayakan hari "Kartini" dengan cara virtual, beliau mengambil tema Journey in Isolation, atau penjelajahan di saat isolasi.
Bahwasanya dalam masa pandemi covid-19 beliau mengibaratkan seorang Kartini yang harus patuh dengan budaya dan adat Jawa kala itu serta harus terus memajukan dirinya untuk dapat mencari ilmu meskipun dalam isolasi jati dirinya.
Kartini yang terisolasi harus terus berjuang untuk mencari ilmu, pantang menyerah untuk dapat mencari jati dirinya dengan cara menyelam ke dalam jiwanya melalui berbagai tulisannya.
Pencarian jati dirinya lah yang selanjutnya menginspirasi wanita Indonesia saat ini. Ditengah pandemi covid-19 kita dapat meneguhkan semangat berkarya melalui berbagi hal berupa tulisan, seni, film, kuliner, webminar dan berbagai kegiatan yang menginspirasi banyak orang.
Dalam hal ini, peran perempuan Indonesia melalui jalur diplomatik dilakukan oleh KBRI dengan menyediakan berbagai layanan untuk WNI dari penyediaan bahan makanan, Hand sanitizer, masker, serta terus pro aktif memantau perkembangan WNI di wilayahnya.
KBRI juga menjalin kerjasama dengan WNI setempat melalaui media sosial yang ada, sebagai wahana hubungan komunikasi terkait perkembangan covid-19 bagi WNI. Kejadian sebelumnya menunjukkan bahwa KBRI berhasil memulangkan turis WNI sebelum masa lockdown diberlakukan pemerintah setempat, berkat adanya jejaring sosial antara WNI dan KBRI.
2. Duta Besar RI-Bosnia Herzegovina
Kesempatan kedua diberikan kepada Duta Besar RI-Bosnia Herzegovina, Yang Mulia Ibu Amelia Yani. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan tema tentang "Dari Dusun Bawuk ke Sarajevo".
Di awal presentasinya beliau mengupas tentang sejarah perjuangan beliau dari nol hingga menjadi Duta Besar Bosnia. Beliau juga menjelaskan bawah banyak warga negara Bosnia tidak mengenal Indonesia. Terdapat 32 wanita Indonesia yang telah menikah dengan warga lokal dan menetap di sana, serta saat ini telah dikaruniai putera dan puteri.
