Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ensefalopati, Penyakit Serius Bagi Penderita COVID-19

4 April 2020   00:07 Diperbarui: 4 April 2020   01:27 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ensefalopati | sehatq.com

Pakar lain menyebutkan bahwa kurangnya oksigen pada aliran darah karena kegagalan pernafasan, maka akan seiring dengan peningkatan karbondioskida, yang berpengaruh secara signifikan pada fungsi otak, dan dapat mengakibatkan kebingungan serta kelesuan.

"Kami masih dalam masa-masa awal ini, dan kami tidak benar-benar tahu pasti." Ujar Steven dilaman nytimes.

Laporan pendukung

Pertama kali ketika wabah melanda Wuhan, dokter ahli saraf telah melaporkan gejala pada sebuah laporan pendahuluan tentang wabah yang melanda di kota itu. Seperti dilaporkan oleh Ling, et.al dalam jurnal yang berjudul : Neurological Manifestations of Hospitalized Patients with COVID-19 in Wuhan, China: a retrospective case series study. [klik judul berwarna "merah" untuk mendapatkan papernya]

Kemudian kasus pengamatan dikembangkan di beberapa negara seperti Jerman, Perancis, Austria, Italia, Belanda, Amerika Serikat. Berdasarkan laporan yang diterima, dokter menerima pasien yang mengalami kondisi mental berubah, dan pada akhirnya dikonfirmasi terinfeksi covid-19, meskipun mereka tidak memiliki gejala apapun.

Empat pasien lansia yang datang ke Rumah Sakit Danbury di Connecticut dengan ensefalopati akhirnya dinyatakan positif COVID-19, meskipun mereka tidak memiliki gejala lain, kata Dr. Paul Nee, spesialis penyakit menular di rumah sakit. Dua dari empat melanjutkan untuk mengembangkan demam tingkat rendah dan membutuhkan oksigen sebentar, tetapi dua tidak, katanya.

While it is not unusual for elderly people to experience confusion when they develop other infections, "the striking thing is we have not seen any real respiratory illness in these patients," Nee said. They have continued to test positive and cannot be discharged, even though they are not really ill, he said. dilansir dari laman online wechat M4Plus, China dan nytimes.com

Ditambahkan bahwa hasil riset di China oleh Yan, Wan dan Tsutomo pada 27 Februari 2020 dengan judul : The neuroinvasive potential of SARSCoV2 may play a role in the respiratory failure of COVID19 patients, ada 15 persen pasien mengalami perubahan mental, dibandingkan dengan 2,4 persen dari pasien yang tidak memiliki penyakit parah. Artiya, bisa disimpulkan sendiri ya. [klik judul berwarna "merah" untuk mendapatkan papernya]

British Medical Journal melaporkan pada akhir 17 Maret 2020 dengan judul: Clinical characteristics of 113 deceased patients with coronavirus disease 2019: retrospective study yang menyatakan bahwa dari 113 pasien Wuhan yang meninggal akibat infeksi coronavirus baru, sebanyak 22 persen mengalami gangguan kesadaran, dari mengantuk hingga koma, dibandingkan dengan sebesar 1 persen pasien dari kelompok lain, yang dinyatakan telah sembuh dari penyakit. [klik judul berwarna "merah" untuk mendapatkan papernya]

"Anda tidak merasakan kondisi yang terbaik ketika demam, tetapi Anda harus dapat berinteraksi secara normal," kata Frontera. "Kamu harus bisa menjawab pertanyaan dan berkomunikasi dengan cara yang normal." Imbuh Frontera seperti dilansir dari laman lifestyle.kompas.com ahli saraf di N.Y.U. Langone Health dalam laman nytimes.com

Dia menambahkan: "Saya tidak ingin semua orang menelepon 911 karena mereka terlalu khawatir. Kami hanya tidak memiliki kapasitas. Tetapi jika seseorang benar-benar keluar dari itu, mereka mungkin perlu perhatian medis. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun