Mohon tunggu...
Faqih Ma arif
Faqih Ma arif Mohon Tunggu... Dosen - Civil Engineering: Discrete Element | Engineering Mechanics | Finite Element Method | Material Engineering | Structural Engineering |

Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya "Safe House" dan Bahayanya PM2.5 bagi Korban Asap Karhutla

19 September 2019   10:49 Diperbarui: 19 September 2019   20:36 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kabut asap di Palangka Raya/Antara.

Indonesia-Kebakaran hutan sudah tiga bulan lamanya, sedangkan musim kering diprediksi akan selesai pada akhir Oktober. Curah hujan yang diperkirakan akan berada pada awal November nampaknya membuat kebakaran lahan dan hutan sulit untuk dipadamkan.

"Ada beberapa daerah yang jarak pandangnya itu kurang dari seratus meter ... Dan beberapa hari terakhir juga saya merasakan sakit tenggorokan dan enggak enak buat aktivitas di luar rumah. Karena kalau sebentar saja berkendara di luar rumah itu mata kita jadi perih". Ungkap salah satu warga dilansir bbc.com.

Kualitas udara di Palangkara dan Pekanbaru mencapai "Sangat Berbahaya". Ketika index kualitas udara melebihi angka 300, hal ini berarti kandungan partikel dan gas-gas polusi telah jauh lebih banyak dari udara yang sehat. Ungkap dr. Agus DS selaku ketua PDPI

Dampak asap karhutla bagi kesehatan/PDPI/bbc.com
Dampak asap karhutla bagi kesehatan/PDPI/bbc.com

Safe house bagi daerah bencana Karhutla
Selain merencanakan hujan buatan, saat ini pemerintah melalui kementerian sosial telah menyiapkan rumah aman (safe house) atau shelter sehat bagi korban asap kebakaran hutan dan lahan.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, safe house diadakan berkat kerjasama antara kementerian maupun instansi dan pemerintah daerah. Beberapa kementerian yang dilibatkan dalam pembuatan safe house antara lain kementerian kesehatan, Kementerian PUPR, BNPB, TNI, Polri, BPBD, sampai dengan dinas sosial pemerintah provinsi maupun kabupaten atau kota.

Fasilitas safe house

"Kita sudah siapkan safe house di daerah-daerah yang mengalami karhutla," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Jakarta, Sabtu (14/9), dilansir Antara.

Safe house yang telah di dirikan harus dapat menampung korban asap karhutla dan memiliki fasilitas tertentu untuk dapat mensterilkan udara di dalam ruangan. Fasilitas yang disediakan diantaranya air purifier yang ideal dengan luas ruangan, dan tabung gas oksigen.

Tidak hanya sebatas itu, seluruh ruangan safe house juga tertutup agara asap tidak dapat masuk. Fasilitas terkait lainnya adalah velbed serta tersedia dukungan pelayanan SDM untuk psikososial dan tim medis.

Sebagai catatan penting, safe house disediakan untuk masyarakat yang tidak terdampak ISPA, sedangkan bagi masyarakat yang terkena ISPA (Infeksi saluran Pernafasan Akut), akan di rujuk ke rumah sakit. Benarkah safe house didirikan untuk melindungi korban asap dari bahaya PM2.5? seperti apa PM2.5 dan bahayanya? mari kita simak di bawah ini.

Apa itu PM2.5?
Menurut BMKG Partikular Matter (PM2.5) adalah Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer). Besarnya Nilai Ambang Batas (NAB) adalah Batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien NAB PM2.5 = 65 ugram/m3. Berikut ini di sediakan contoh analisis dari BMKG di wilayah Jabung Timur per-tanggal 19 September 2019.

BMKG/Jabung Timur/19 September 2019/bmkg.go.id
BMKG/Jabung Timur/19 September 2019/bmkg.go.id

Selain PM 2.5 sangat mudah ditemukan di sekitar kita, PM2.5 juga dengan langsung dapat memasuki system pernapasan manusia. Hal inilah yang menyebabkan PM2.5 menjadi partikel udara yang paling mematikan dan dapat membunuh secara perlahan tanpa kita sadari.

Apabila PM2.5 telah masuk dan menumpuk di paru paru kita, maka efek selanjutnya adalah timbulnya penyakit pernapasan, asma, sampai dengan penyakit jantung. Apabila penderita telah terdeksi penyakit tersebut, maka PM2.5 dapat memperparah keadaan penderita dan bisa memicu kematian dini.

Dimensi PM2.5
PM2.5 atau Particular Matter 2.5 berukuran sangat kecil yaitu sebesar 2.5 mikrometer, atau diasumsikan dengan 3 persen dari ukuran diameter rambut manusia.

USE Protection Agency/bbc.com
USE Protection Agency/bbc.com
Kenapa PM2.5 saat ini sering dijadikan patokan dalam mengukura indeks kesehatan?, karena jenis partikel ini lebih "toksik". Partikel ini dijelaskan dapat masuk ke saluran nafas bawah dan kemudian masuk ke pembuluh darah, selanjutnya beredar ke seluruh tubuh, sehingga "mengubah perubahan normal menjadi peradangan kronik". Tambah Dr. Agus DS dari PDPI

Greenpeace Indonesia juga menambahkan bahwa karena sangat kecilnya partikel tersebut, PM2.5 dapat menembus masker yang kita pakai. Untuk saat ini, pemakaian masker N95 yang berwarna putih dan memiliki penyaring di bagian depannya akan lebih efektif dalam menangkal PM2.5.

Jenis PM2.5
Menurut departemen kesehatan New York, PM2.5 dibagi menjadi dua kategori, yaitu out door (di luar ruangan) dan Indoor (di dalam ruangan).
Pada kategori di luar ruangan (out door) PM2.5 berasal dari polusi asap kendaraan seperti mobil, truk, bus dan kendaraan bermotor lainnya. 

Tidak hanya itu, PM2.5 juga berasal dari pembakaran kayu, minyak, batu bara, atau akibat kebakaran hutan dan padang rumput. Hingga saat ini di daerah tertentu, PM2.5 di produksi dari asap cerobong pabrik.

Pada kategori di dalam ruangan, PM2.5 berada pada asap rokok, asap memasak, pada saat kita membakar lilin, atau minyak lampu atau bahkan dari asap perapian pada saat kita mendaki gunung, acara api unggun pramuka dan sejenisnya.

Pada asap rokok menghasilkan PM2.5 sebesar 22g/m3 yang artinya setara dengan menghisap satu batang rokok. Ilustrasi PM2.5 yang tersebar di berbagai daerah seperti pada gambar di bawah.

Tingkat polusi udara diilustrasikan dengan batang rokok/KLHK,Berkeley earth/bbc.com
Tingkat polusi udara diilustrasikan dengan batang rokok/KLHK,Berkeley earth/bbc.com

Berkeley Earth melaporkan bahwa secara kasar, tingkat polusi udara PM2.5 adalah sebesar 22 mikrogram per meter kubik, yang artinya sama dengan menghisap satu batang rokok setiap harinya.

Dilansir dari bbc.com, menurut airvisual, sejak Jumat (13/09), warga Palangka Raya sempat merasakan konsentrasi PM2,5 yang mencapai 1200 mikrogram per-meter kubik setara dengan mengisap kira-kira 54 batang rokok.

Simpulan

Pemadaman asap karhutla dengan dengan berbagai metode, Safe house, penggunaan masker tipe N95 merupakan solusi saat ini yang dapat ditempuh untuk mencegah memburuknya kesehatan korban asap karhutla.

Untuk antisipasi Bersama, pemerintah perlu memasang alat pemantau udara lebih banyak dan menyajikan data pemantauan kualitas udara yang dapat di akses setiap saat oleh masyarakat.

Dalam level kehidupan normal, pemerintah dan seluruh perangkatnya sangat perlu untuk merancang dan menerapkan serta mengendalikan polusi udara dengan menggunakan transportasi umum, memperkuat regulasi emisi dan mengedepankan porsi energi terbarukan.

Semoga bermanfaat
Copyright @FQM2019
Referensi: 1 2 3 4 5 6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun