Mohon tunggu...
fany rinaldy pangestu
fany rinaldy pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Fakultas Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BETADESA : Inovasi E-Learning untuk Petani Desa Garongan di Era Digital

3 Agustus 2025   19:00 Diperbarui: 3 Agustus 2025   18:22 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Pengujian Aplikasi oleh Responden di Desa Garongan, Sumber: Dokumentasi Lapangan Penelitian BETADESA (2025) 

🌾 Fany Rinaldy Pangestu, mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK), Universitas Negeri Semarang, berhasil merancang dan mengembangkan aplikasi e-learning pertanian berbasis web bernama BETADESA (Belajar Tani Bersama Desa). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya akses pelatihan pertanian modern di desa-desa, termasuk di Desa Garongan, Kabupaten Kulon Progo.

Dalam skripsinya, Fany menjelaskan bahwa mayoritas petani di wilayah tersebut masih bergantung pada metode penyuluhan tradisional yang bersifat tatap muka, sementara jumlah penyuluh sangat terbatas. Di era digital seperti sekarang, ketimpangan ini menjadi hambatan besar dalam proses edukasi pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.

🧑‍🌾 BETADESA hadir sebagai solusi inovatif. Aplikasi ini menyediakan materi pertanian berbentuk artikel dan video, dilengkapi dengan fitur forum diskusi, layanan konsultasi daring, dan manajemen pengguna. Aplikasi dikembangkan menggunakan framework CodeIgniter dan model pengembangan perangkat lunak Waterfall, sehingga setiap tahap dirancang secara terstruktur: mulai dari analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi, hingga pengujian.

💻 Sistem diuji menggunakan metode black-box testing untuk memastikan setiap fungsi berjalan dengan baik, serta usability testing berbasis kuesioner USE, yang melibatkan lima responden dari kalangan penyuluh dan perangkat desa. Hasilnya menunjukkan bahwa aplikasi BETADESA dinilai mudah digunakan, relevan, dan membantu proses pembelajaran mandiri bagi petani, terutama mereka yang memiliki keterbatasan waktu dan akses.

Fany berharap aplikasi ini bisa menjadi model awal untuk transformasi digital sektor pertanian di desa-desa lain yang memiliki karakteristik serupa. Ia menambahkan, “Transformasi digital bukan hanya milik kota, desa juga layak mendapat akses pembelajaran modern yang kontekstual.”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun