PBAK FTK UINSA 2025: Lebih dari Sekedar Orientasi Kampus, Saat berharga jaring relasi dan membuka wawasan keorganisasian.
Surabaya- Senin, 12 Agustus 2025 kemarin menjadi momen epik Mahasiswa UINSA khususnya mahasiswa fakultas tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Surabaya. Senandung lagu-lagu menggelora terus digema sebagai ungkapan semangat mereka mengikuti  PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) yang sengaja dihadirkan sebagai agenda wajib di sebuah universitas.
Rangkaian acara menyambut mahasiswa baru dimulai dengan diadakannya pra-pbak atau disebut dengan welcoming day dan dilanjut tiga hari acara inti yang memang diadakan sebagai pembekalan, pemberian materi, pengenalan organisasi dan pengenalan kampus kepada mahasiswa baru untuk menapaki fase perkuliahan.Â
Acara seremonial PBAK tersebut dilaksanakan di Gedung Sport Center dengan jumlah mahasiswa baru fakultas tarbiyah mencapai seribu lebih.Â
PBAK merupakan langkah awal bagi mahasiswa baru untuk mengenal sistem, lembaga-lembaga, lingkungan dan jenis kegiatan dalam kampus. Dengan mengikuti PBAK, mahasiswa baru diharapkan dapat memulai perjalanan perkuliahan mereka dengan baik dan menjadi bagian dari civitas akademika yang berkualitas.Â
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) juga bukan hanya agenda formal untuk memperkenalkan dunia perkuliahan kepada mahasiswa baru. Di balik rangkaian acara, terdapat nilai penting yang kerap terabaikan bahkan dikesampingkan, yakni membangun relasi pertemanan.
"Sampai saat ini kakak betul-betul masih percaya bahwa relasi sangat penting. Mungkin karena sudah pernah merasakan. Sebab kalau memang itu tidak terasa sekarang, tapi pasti terasa di kehidupan kita nanti, entah itu setelah lulus atau kapanpun. Dan relasi terbanyak biasanya didapatkan di organisasi." ungkap kakak mentor dari kelompok tiga, kak wadia mahasiswa semester tiga dari program studi PGMI UINSA.
Namun FTK membuktikan, bahwa PBAK bukan sekedar masa orientasi tanpa bekal materi. Bukan sekadar deretan jadwal, barisan yel-yel, atau pengenalan gedung, namun Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) FTK UINSA 2025 hadir sebagai ruang menjalin relasi, membuka wawasan Mahasiswa baru mengenai organisasi dengan pengenalan Dema Sema dan organisasi yang ada.Â
hal ini sesuai dengan apa yang kita dapatkan di day kedua dan ketiga PBAK FTK. Dimana kita tidak hanya di berikan pengenalan dan pemahaman mengenai organisasi, baik internal eksternal, materi-materi yang sesuai dengan prodi dan menjalankan forum-forum untuk berdiskusi. tapi juga mendapat lebih banyak relasi.
Relasi yang dibangun selama PBAK memiliki banyak dampak positif. Dari segi akademik, pertemanan dapat menjadi sumber informasi, dukungan belajar, dan motivasi. Dari sisi non-akademik, teman-teman baru dapat membantu mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan kampus, mengurangi rasa canggung, serta menjadi teman diskusi di luar materi kuliah.
"Memang relasi pertemanan itu penting, dan karena kita hidup di era seperti ini di kota orang. Pasti butuh relasi, sebab kalo kita adaa relasi akan lebih gampang  kalo kita membutuhkan bantuan atau apapun. Dan karena sudah dijelaskan bagaimana lembaga dan organisasi di sini, Jadi kita sudah bisa awang-awang akan berproses untuk mengembangkan diri dimana. PBAK ini memang waktu yang tepat untuk memperluas relasi." ujar iin, mahasiswa baru prodi PGMI yang mengikuti serangkaian kegiatan PBAK FTK 2025.
Di era digital yang kian individualis, PBAK mengingatkan bahwa relasi tatap muka tetap penting. Interaksi langsung memberikan kedekatan emosional yang tidak tergantikan oleh pesan instan atau media sosial.
Dengan demikian, membangun pertemanan di PBAK bukan sekadar bonus, melainkan investasi sosial untuk masa depan.
Dan dengan kata lain relasi akan terbentuk ketika kita berproses tanpa henti pada sebuah organisasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI