Mohon tunggu...
Fandy Arrifqi
Fandy Arrifqi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Sedang berusaha menjadi manusia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Profit-Making State Firm and China's Development Experience

24 Oktober 2019   10:24 Diperbarui: 1 November 2019   20:32 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Judul jurnal: Profit-Making State Firms and China's Development Experience: "State Capitalism" or "Socialist Market Economy"?

Penulis : Phillip C.C. Huang

Research Purpose(s)

Reformasi sistem perekonomian China yang mengubah fungsi dari State-Owned Enterprise (SOE) dari melayani kebutuhan publik menjadi untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya telah mendorong pertumbuhan GDP China secara drastis. Negara tidak lagi hanya berperan sebagai regulator dari pasar, tapi juga ikut bermain dalam pasar.

Hal ini bertentangan dengan teori Neo-Liberal yang dianut negara-negara barat dimana intervensi negara dalam pasar harus dihilangkan. Mereka berpendapat jika negara ikut bermain dalam pasar, maka akan mematikan persaingan, atau seperti pasar monopoli, karena negara akan mendapat keuntungan yang tidak didapat oleh badan usaha swasta seperti perijinan dan peraturan perundang-undangan. 

Hal ini akan berdampak pada kolapsnya perekonomian suatu negara. Tapi nyatanya, hal ini tidak berlaku di China dimana dengan aktifnya negara dalam pasar malah menumbuhkan tingkat GDP secara drastis.

Akan tetapi, sistem SOE ini memiliki efek samping, yaitu kesenjangan sosial yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh korupsi dari birokrasi SOE dimana keuntungan yang dihasilkan oleh SOE akan masuk ke dalam kantung pejabat-pejabat negara. 

Walaupun begitu, di daerah Chongqing, hal ini tidak berlaku. SOE yang dimiliki oleh pemerintah daerah Chongqing mengalokasikan keuntungan perusahaan untuk membangun infrastruktur publik yang menunjang kemajuan tingkat perekonomian masyarakat.

Hal ini bisa dilihat dari tingkat kesenjangan sosial yang rendah dan tingkat kontribusi terhadap pertumbuhan GDP Chongqing yang tinggi dari SOE dan perusahaan swasta.

Dari kedua keadaan yang berbeda diatas, dimana di luar Chongqing dipraktekan sistem perekonomian "State Capitalism"sedangkan di Chongqing dengan sistem "Socialist Market System", maka penulis jurnal ini mengajukan pertanyaan yang sekaligus menjadi tujuan dari penelitiannya, yaitu apakah China sedang menuju sistem State Capitalism atau Socialist Market System.

Research Subject

Subjek dari penelitian ini adalah sistem perekonomian China, terlebih khusus lagi pada SOE.

Method

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan teori dengan realita yang ada. Teori yang diuji dalam penelitian ini adalah teori ekonomi neo-liberal. Teori meyakini bahwa intervensi negara dalam pasar harus seminimal mungkin, bahkan tidak sama sekali, dan menyerahkan perekonomian pada swasta. Jika pemerintah ikut intervensi dalam pasar, maka dipercaya bahwa perekonomian negara tersebut akan kolaps.

Teori ini dihadapkan pada realita bahwa pemerintah China melakukan intervensi dalam pasar dengan cara ikut aktif bersaing dalam pasar melalui SOE dan pertumbuhan GDP mereka malah bertumbuh dengan pesat. Tetapi hal ini berdampak pada tingginya angka kesenjangan sosial di China.

Lagi-lagi realita ini harus dihadapkan pada realita yang lain. Di daerah Chongqing, SOE ini malah memperbaiki keadaan hidup masyarakat. Profit yang didapat oleh SOE disalurkan untuk kepentingan publik yang mana bisa mendorong perekonomian di Chongqing. SOE tidak memonopoli pasar sehingga perusahaan swasta masih bisa eksis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat perusahaan swasta yang meningkat drastis.

Result

Penulis mengambil kesimpulan bahwa kaum neo-liberalist telah mengajukan pertanyaan yang salah mengenai sistem perekonomian di China. Selama ini kaum neo-liberalist hanya menanyakan mengenai peran negara dalam pasar, sedangkan menurut penulis, yang harusnya ditanyakan adalah kemana keuntungan yang dihasilkan oleh SOE pergi. Permasalahan yang dihadapi China bukanlah mengenai intervensi pemerintah dalam pasar, tetapi birokrasi yang rumit dan korup.

Mengenai pertanyaan mengenai masa depan perekonomian China, apakah akan menganut State-Capitalism System atau Socialist Market System, penulis menyimpulkan bahwa fakta realita di Chongqing bisa saja menuntun China ke dalam sistem Socialist-Market System. 

Penulis berpendapat bahwa sistem yang diterapkan di Chongqing adalah kombinasi terbaik dari dua sistem ekonomi arus utama, yaitu kapitalisme dan sosialisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun