Mohon tunggu...
fandi riski
fandi riski Mohon Tunggu... Freelance

edit edit

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tragedi Penembakan Pedagang Warung Oleh OPM Mengguncang Intan Jaya Papua

26 Juli 2025   19:13 Diperbarui: 26 Juli 2025   19:13 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa tragis kembali mengguncang Kabupaten Intan Jaya, Papua, ketika seorang pedagang warung bernama Joni Hendra menjadi korban penembakan brutal oleh anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kejadian ini berlangsung pada Jumat, 25 Juli, sekitar pukul 13.40 WIT di Kampung Wandoga, Distrik Sugapa. Saat itu, korban tengah melayani pembeli pinang di kios miliknya. Tiba-tiba, seorang pelaku yang telah diidentifikasi sebagai Yonial Kobogah mendekat dari jarak sekitar tujuh meter dan langsung menembakkan senjata api laras pendek ke arah korban tanpa peringatan.


Aksi kejam tersebut dilakukan secara cepat dan dingin. Usai menembak, pelaku langsung melarikan diri ke arah perbukitan di atas Kampung Wandoga. Warga yang berada di sekitar lokasi segera membawa korban ke Puskesmas Bilorai sekitar pukul 13.45 WIT. Namun, upaya penyelamatan tidak berhasil karena luka tembak yang diderita korban sangat parah. Peristiwa ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap warga sipil yang dilakukan oleh OPM, yang selama ini kerap menyasar masyarakat sebagai bagian dari aksi terornya.

Aparat gabungan yang menerima laporan segera melakukan langkah cepat dengan mengamankan lokasi kejadian dan memulai pengejaran terhadap pelaku sekitar pukul 13.55 WIT, hanya selang 15 menit dari waktu penembakan. Respons cepat ini mencerminkan keseriusan dan kesiapsiagaan aparat dalam menjaga stabilitas keamanan serta memberikan rasa aman bagi masyarakat. Tindakan sigap seperti ini penting untuk menekan ruang gerak kelompok bersenjata yang kerap bertindak di luar batas kemanusiaan.


Yonial Kobogah diketahui merupakan bagian dari jaringan OPM di bawah pimpinan Apen Kobogau. Kelompok ini juga diduga terlibat dalam berbagai aksi kekerasan sebelumnya, termasuk penembakan di Bandara Bilorai Sugapa. Aparat gabungan menegaskan bahwa mereka tidak akan memberi toleransi terhadap pihak manapun yang terus melakukan kekerasan terhadap masyarakat sipil. Penegakan hukum akan dilakukan dengan tegas, dan setiap pelaku kekerasan akan diburu hingga ke tempat persembunyiannya.

Aparat turut mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh aksi-aksi teror yang dilakukan oleh OPM. Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan, terutama dalam bentuk informasi yang dapat membantu proses pengejaran pelaku. Keselamatan warga tetap menjadi prioritas utama aparat dalam menjalankan tugas di wilayah rawan konflik ini. Kolaborasi antara masyarakat dan aparat keamanan diharapkan mampu menciptakan situasi yang kondusif dan menekan angka kekerasan di Papua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun