Mohon tunggu...
fandi riski
fandi riski Mohon Tunggu... Freelance

edit edit

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pasukan Koops Habema Berhasil Lumpuhkan Tokoh Separatis OPM Jeki Murib

11 Juli 2025   19:35 Diperbarui: 11 Juli 2025   19:35 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasukan Koops Habema Berhasil Lumpuhkan Tokoh Separatis OPM Jeki Murib

TNI melalui Komando Operasi Habema mencatatkan keberhasilan penting dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Papua Tengah. Salah satu tokoh separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), Jeki Murib, berhasil dilumpuhkan dalam sebuah kontak senjata singkat namun efektif oleh pasukan Koops Habema di Desa Kulume, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak. Jeki Murib bukan sosok sembarangan. Ia merupakan Wakil Komandan Wilayah (Wadanwil) OPM Kepala Air yang dikenal sebagai dalang berbagai aksi kekerasan, termasuk pembakaran gereja, sekolah, rumah Bupati Puncak, dan fasilitas publik lain seperti puskesmas dan kantor distrik. Tindakan ini merupakan bentuk nyata perlawanan terhadap otoritas negara dan ancaman serius bagi ketentraman masyarakat sipil.

Langkah tegas yang diambil TNI dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme. Pangkoops Habema, Mayjen Lucky Avianto, menekankan bahwa seluruh operasi dijalankan berdasarkan aturan pelibatan (rules of engagement) yang mengedepankan hukum, hak asasi manusia, dan etika militer. Dalam peristiwa tersebut, tak satu pun prajurit TNI maupun warga sipil yang mengalami luka. Hal ini menunjukkan disiplin tempur yang tinggi dan ketelitian strategi penyergapan. Jeki Murib, yang akhirnya tewas dalam kontak senjata berdurasi 10 menit, ditinggalkan oleh 12 anak buahnya yang melarikan diri. Di lokasi kejadian, pasukan TNI berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata tradisional dan bendera Bintang Kejora, simbol separatisme yang dilarang di Indonesia.

Aksi brutal yang dilakukan Jeki Murib bersama kelompoknya menyisakan luka mendalam bagi warga asli Papua. Pembakaran satu-satunya sekolah di Desa Pinggil dan gereja di Desa Pinapa menjadi puncak kekejaman yang tidak bisa ditoleransi. Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi merupakan pilar utama dalam mencerdaskan generasi muda Papua. Ketika lembaga pendidikan diserang, berarti masa depan anak-anak Papua sengaja dihancurkan. Sementara gereja, sebagai tempat ibadah dan simbol peradaban lokal, menjadi sasaran yang mencerminkan kebencian terhadap tatanan damai dan spiritualitas masyarakat Papua. Serangan ini bukan sekadar tindakan kriminal, tapi penghinaan terhadap kemanusiaan dan warisan budaya masyarakat setempat.

Mayjen Lucky secara tajam menyoroti bahwa aksi-aksi kejam OPM tidak lain merupakan upaya untuk terus menjerat rakyat Papua dalam ketertinggalan dan ketakutan. Dengan membakar sarana ibadah dan pendidikan, OPM menunjukkan wajah aslinya sebagai kelompok yang tak menginginkan rakyat Papua bangkit dan maju. Justru di saat banyak pihak berjuang mencerdaskan dan memajukan Papua, kelompok separatis ini malah memilih jalan destruktif yang menghancurkan harapan masyarakat. Tidak heran jika simpati dan dukungan dari warga, khususnya Orang Asli Papua (OAP), kini semakin mengalir deras kepada TNI yang dianggap sebagai pelindung sejati rakyat.

Di akhir pernyataannya, Pangkoops Habema menyampaikan keyakinan bahwa waktu akan membuktikan, OPM tidak akan mampu bertahan dari upaya pemulihan keamanan yang dilakukan TNI bersama masyarakat Papua. Dengan penghargaan dan prestasi militer yang mumpuni, Mayjen Lucky menegaskan komitmen TNI untuk menumpas habis kelompok separatis demi kedamaian di Bumi Cenderawasih. Ia mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk umat beragama, untuk bersatu menjaga tempat-tempat ibadah dan simbol peradaban Papua. Harapan besar dititipkan agar masyarakat di ufuk timur Indonesia dapat hidup dalam suasana aman, damai, dan sejahtera tanpa lagi dihantui teror dari kelompok yang menolak perdamaian.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun