Gerakan serupa telah menggulingkan pemerintahan di Bangladesh dan Sri Lanka, serta mempengaruhi dinamika politik di Kenya, Indonesia, dan Peru
Pada 14 Oktober 2025, dunia menyaksikan dua pemerintahan jatuh akibat gelombang protes besar yang dipimpin oleh kaum muda, khususnya Generasi Z, di Nepal dan Madagaskar.Â
Kedua negara ini menjadi contoh terbaru dari tren global di mana aktivisme digital dan ketidakpuasan sosial memicu perubahan politik signifikan.
Nepal: Protes Gen Z Gulingkan Pemerintah
Di Nepal, protes besar dimulai pada 8 September 2025 setelah pemerintah mengeluarkan larangan terhadap 26 platform media sosial.Â
Langkah ini memicu kemarahan generasi muda yang sudah lama kecewa dengan korupsi dan nepotisme pemerintah.
Aksi demonstrasi yang awalnya damai berubah menjadi bentrokan keras dengan aparat keamanan, menyebabkan sedikitnya 72 orang tewas dan lebih dari 2.000 lainnya luka-luka  .
Pada 9 September, Perdana Menteri K. P. Sharma Oli mengundurkan diri setelah demonstran menyerbu gedung parlemen.Â
Pemerintah sementara dipimpin oleh Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung, yang ditunjuk pada 12 September 2025 .
Meski situasi mulai stabil, para aktivis muda seperti Sudan Gurung tetap mengkritik pemerintah transisi yang dianggap belum cukup merepresentasikan aspirasi mereka  .
Madagaskar: Presiden Melarikan Diri di Tengah Gelombang Protes