Penggunaan veto untuk melindungi Israel dan dukungan militer yang dianggap memperburuk krisis kemanusiaan mengikis kepercayaan internasional dan moral otoritas AS
Di tengah konflik Gaza-Israel yang makin panjang dan reportase korban sipil yang tinggi, Amerika Serikat secara konsisten menggunakan veto di Dewan Keamanan PBB untuk melindungi Israel dari resolusi gencatan senjata dan kritik internasional.Â
Dukungan militer & diplomatik AS --- termasuk suplai persenjataan dan pembelaan diplomatik --- menghadirkan pertanyaan serius tentang legitimasi kepemimpinannya di dunia.Â
Tulisan ini mengkaji bagaimana tindakan AS memengaruhi kredibilitas globalnya, efek terhadap norma internasional dan organisasi multilater dalam jangka menengah, dan opsi-opsi yang mungkin tersedia jika AS ingin memulihkannya.
Pendahuluan
*Latar: sejak 2023, konflik Gaza--Israel meningkat drastis; laporan internasional (WHO, OCHA, media global) mencatat korban sipil & kondisi kemanusiaan makin memburuk.
*Masalah: AS melindungi Israel lewat veto dan dukungan militer, sementara negara lain & masyarakat internasional menuntut pertanggungjawaban, gencatan senjata, dan penghentian aksi aneksasi.
*Pertanyaan penelitian:
1.Bagaimana veto AS dan dukungannya mengubah persepsi kepemimpinan globalnya?
2.Apa dampak hukum terhadap norma internasional dan multilateralitas?
3.Bagaimana opsi AS untuk "menyelamatkan" legitimasinya?