Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Operasi Intelijen dalam Krisis Politik Global: Perbandingan Blok Barat dan Blok Timur

13 September 2025   12:26 Diperbarui: 13 September 2025   12:26 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi intelijen di tengah demonstrasi (Sumber gambar: Meta AI)

Sejarah membuktikan bahwa operasi intelijen baru benar-benar terungkap jauh setelah kejadian

Tulisan ini membahas keterlibatan intelijen asing dalam dinamika politik global, khususnya dalam demonstrasi, kudeta, dan kerusuhan politik. 

Fokus utama diarahkan pada perbandingan pola operasi blok Barat (CIA, MI6, Mossad) dengan blok Timur (KGB/FSB, MSS Tiongkok, dan RGB Korea Utara). 

Studi kasus historis seperti kudeta Guatemala 1954, Chile 1973, hingga intervensi Soviet di Afrika, memperlihatkan bahwa operasi intelijen sering kali baru terungkap setelah rezim tumbang atau arsip dibuka. 

Dengan kerangka teori proxy war dan covert operation, artikel ini menyoroti bahwa instabilitas global bukanlah fenomena spontan, melainkan medan pertarungan laten antar kekuatan besar.

Pendahuluan

Fenomena demonstrasi global akhir-akhir ini menunjukkan pola berulang: protes bermula dari isu domestik, berkembang menjadi kerusuhan besar, dan memunculkan kecurigaan keterlibatan aktor eksternal. 

Pengalaman sejarah memperlihatkan bahwa operasi intelijen sering tersembunyi di balik layar, dari CIA di Amerika Latin hingga KGB di Asia dan Afrika. 

Pertanyaan kunci: apakah kerusuhan politik kontemporer juga merupakan bagian dari proxy war modern antara Barat dan Timur?

Metodologi

Metode analisis menggunakan:

1.Pendekatan Historis-Komparatif: membandingkan operasi intelijen lintas era.

2.Analisis OSINT (Open Source Intelligence): laporan terbuka dari NGO, deklasifikasi dokumen, investigasi jurnalis.

3.Teori Proxy War: melihat kerusuhan domestik sebagai arena pertarungan blok global.

4.Critical Discourse Analysis (CDA): menelaah narasi resmi versus fakta lapangan.

Kajian Teoritik

*Covert Operations: operasi rahasia yang memanipulasi politik negara lain tanpa jejak langsung.

*Divide et Impera: strategi pecah belah untuk melemahkan musuh.

*Proxy War Modern: konflik domestik dijadikan laboratorium geopolitik.

Analisis Kasus

Blok Barat (CIA, MI6, Mossad)

*Guatemala 1954: CIA menggulingkan Presiden Jacobo rbenz lewat Operation PBSUCCESS. Saat itu dianggap konflik internal, baru puluhan tahun kemudian terbongkar arsip CIA.

*Chile 1973: intervensi CIA mendukung kudeta Pinochet melawan Allende, dibungkus isu "demokrasi vs komunisme."

*Iran 1953: Operation Ajax menjatuhkan Mossadegh demi kepentingan minyak.

Karakteristik Barat: cepat, efektif, berbasis propaganda + ekonomi, cenderung pakai shock therapy(kudeta, sabotase ekonomi).

Blok Timur (KGB/FSB, MSS, RGB)

*Uni Soviet di Afrika: mendukung gerakan kiri di Angola, Mozambik, Ethiopia lewat logistik dan pelatihan.

*Asia Tenggara: indikasi dukungan KGB terhadap partai komunis lokal, termasuk melalui penyebaran ideologi dan logistik (meski banyak catatan masih samar).

*China (MSS): menguasai elite lokal lewat investasi ekonomi (elite capture) dan operasi siber.

*Korea Utara (RGB): lebih ke sabotase, penculikan, dan serangan siber global (contoh: Lazarus Group).

Karakteristik Timur: main jangka panjang, infiltrasi ideologi, pengaruh budaya, cyber operations.

Diskusi: Pola Persamaan dan Perbedaan

*Persamaan: sama-sama beroperasi secara tersamar, baru terungkap bertahun-tahun kemudian, dan sama-sama menggunakan isu domestik sebagai pintu masuk.

*Perbedaan: Barat lebih frontal dan cepat (kudeta, embargo, sabotase), sedangkan Timur lebih sabar dan sistemik (infiltrasi, ekonomi, cyber, ideologi).

Demonstrasi dan kerusuhan global hari ini kemungkinan besar bukanlah murni fenomena domestik, melainkan bagian dari kontestasi intelijen global. 

Sejarah membuktikan bahwa operasi intelijen baru benar-benar terungkap jauh setelah kejadian. 

Karena itu, analisis terhadap demonstrasi kontemporer harus dilihat dalam kerangka "geopolitik terselubung" --- sebuah panggung di mana Barat dan Timur terus adu strategi.

Referensi

*Cullather, N. (1999). Secret History: The CIA's Classified Account of Its Operations in Guatemala, 1952--1954. Stanford University Press.

*Kornbluh, P. (2003). The Pinochet File. The New Press.

*Andrew, C., & Mitrokhin, V. (1999). The Mitrokhin Archive: The KGB in Europe and the West.

*Thomas Rid. (2020). Active Measures: The Secret History of Disinformation and Political Warfare.

. OSINT reports: Graphika, Proxalytics (2024--2025).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun