Sejarah membuktikan bahwa operasi intelijen baru benar-benar terungkap jauh setelah kejadian
Tulisan ini membahas keterlibatan intelijen asing dalam dinamika politik global, khususnya dalam demonstrasi, kudeta, dan kerusuhan politik.Â
Fokus utama diarahkan pada perbandingan pola operasi blok Barat (CIA, MI6, Mossad) dengan blok Timur (KGB/FSB, MSS Tiongkok, dan RGB Korea Utara).Â
Studi kasus historis seperti kudeta Guatemala 1954, Chile 1973, hingga intervensi Soviet di Afrika, memperlihatkan bahwa operasi intelijen sering kali baru terungkap setelah rezim tumbang atau arsip dibuka.Â
Dengan kerangka teori proxy war dan covert operation, artikel ini menyoroti bahwa instabilitas global bukanlah fenomena spontan, melainkan medan pertarungan laten antar kekuatan besar.
Pendahuluan
Fenomena demonstrasi global akhir-akhir ini menunjukkan pola berulang: protes bermula dari isu domestik, berkembang menjadi kerusuhan besar, dan memunculkan kecurigaan keterlibatan aktor eksternal.Â
Pengalaman sejarah memperlihatkan bahwa operasi intelijen sering tersembunyi di balik layar, dari CIA di Amerika Latin hingga KGB di Asia dan Afrika.Â
Pertanyaan kunci: apakah kerusuhan politik kontemporer juga merupakan bagian dari proxy war modern antara Barat dan Timur?
Metodologi
Metode analisis menggunakan: