Penargetan media dan narasi mengindikasikan kegelisahan Israel atas kebenaran bebas yang muncul ke publik
Tulisan ini mengkaji tiga dimensi utama:
1.Pola kekerasan terhadap wanita, anak-anak, dan jurnalis di Gaza.
2.Strategi pembungkam media dan penargetan jurnalis oleh Israel.
3.Motif politik di balik rencana aneksasi dan stabilisasi kendali atas Gaza.
Hasil menunjukkan bahwa kekerasan ini mengindikasikan niat untuk membungkam pengamatan independen dan memperkuat narasi Israel dengan cara kontroversial.
Kekerasan terhadap Sipil & Jurnalis
Konflik di Gaza merupakan salah satu zona paling mematikan bagi pekerja media: lebih dari 200 jurnalis dan pekerja media tewas sejak Oktober 2023.Â
Banyak yang tewas saat sedang menjalankan tugas jurnalistik, termasuk di rumah, kamp pengungsi, atau saat liputan (RSF, CPJ).
Serangan terhadap keluarga jurnalis, seperti pada kasus Adel Zorob dan Mohammed Abu Hatab, menunjukkan bahwa jurnalis yang kritis---apalagi ketika menjangkau isu anak, ibu, atau warga rentan---rentan menjadi sasaran.
Penargetan Media & Hapus Narasi