Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Genosida Berbasis Agama: Selektivitas Moral Donald Trump dalam Krisis Gaza 2025

21 Juli 2025   20:02 Diperbarui: 21 Juli 2025   20:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keterlambatan Donald Trump dalam mengecam genosida Gaza, yang baru muncul setelah gereja Kristen dibom, menunjukkan bias agama yang sistemik dalam geopolitik global

Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina telah menelan puluhan ribu korban jiwa, dengan dominasi korban berasal dari komunitas Muslim Palestina. 

Namun, respons dari pemimpin-pemimpin global, termasuk Donald Trump, menunjukkan pola reaksi yang selektif. 

Tulisan ini menelaah secara kritis keterlambatan Donald Trump dalam mengecam kekerasan di Gaza, dan bagaimana kecamannya baru muncul setelah pemboman terhadap gereja Kristen Ortodoks di Gaza. 

Pendekatan ini menunjukkan adanya bias agama yang sistemik, yang memperlambat solidaritas global terhadap korban Muslim dan mempercepat reaksi saat korban berasal dari komunitas Kristen. 

Studi ini memanfaatkan teori-teori pascakolonial, islamofobia, dan politik identitas dalam menganalisis dinamika tersebut.

Pendahuluan

Sejak serangan besar-besaran Israel ke Gaza pasca Oktober 2023, lebih dari 58.000 warga Palestina terbunuh, termasuk perempuan dan anak-anak. 

Ratusan masjid hancur, rumah sakit dibom, dan wilayah Gaza nyaris luluh lantak. Namun, perhatian besar dari tokoh konservatif Amerika seperti Donald Trump baru mencuat saat gereja Ortodoks Saint Porphyrius hancur pada Juli 2025.

Pertanyaan yang muncul:

Apakah krisis ini hanya menjadi penting jika menyentuh simbol-simbol Kristen?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun