Analisis: Apakah PBB Masih Dibutuhkan?
PBB bukan lembaga yang tidak berguna. Dalam isu perubahan iklim, kemiskinan global, dan koordinasi pandemi, perannya krusial.Â
Namun dalam isu geopolitik bernuansa konflik besar, terutama yang melibatkan sekutu kuat, PBB kerap terperosok ke dalam standar ganda, ketakberdayaan diplomatik, dan paralisis moral.
Reformasi yang Diusulkan
1.Penghapusan atau pembatasan hak veto DK PBB, terutama untuk kasus kemanusiaan.
2.Transparansi pendanaan agar tidak tergantung pada negara adikuasa.
3.Peningkatan peran Majelis Umum sebagai suara kolektif global.
4.Penguatan hukum internasional yang mengikat dan tidak bisa diblokir oleh veto.
Peringatan 80 tahun ini seharusnya menjadi momen refleksi besar bagi PBB. Apakah ia masih relevan di dunia multipolar saat ini? Atau justru telah menjadi alat kompromi geopolitik kekuatan besar?Â
Jika tidak ada reformasi mendalam---termasuk perubahan hak veto dan transparansi keuangan---PBB bisa kehilangan legitimasi moralnya, dan dunia akan mencari model baru dalam menjaga keadilan global.
Referensi
- United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs. (2025). Gaza Humanitarian Update -- June 2025. https://reliefweb.int
- UN General Assembly. (2024). Financial Contributions Report. https://www.un.org/en
- Mdecins Sans Frontires. (2025). Field Report: Gaza Emergency Response. https://www.msf.org
- Human Rights Watch. (2025). Veto Abuse and Global Inaction: A 20-Year Review.