Dalam politik, hubungan antara elite dapat berubah seiring dengan perubahan konteks dan kepentingan strategis
Hubungan antara Presiden Donald Trump dan Elon Musk mengalami dinamika yang kompleks, mulai dari kolaborasi erat hingga konflik terbuka.Â
Penunjukan Musk sebagai kepala Department of Government Efficiency (DOGE) oleh Trump menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi. Namun, perbedaan pandangan mengenai kebijakan fiskal, khususnya terkait "One Big Beautiful Bill Act," memicu ketegangan antara keduanya.Â
Tulisan ini menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan konflik serta mengevaluasi kemungkinan rekonsiliasi berdasarkan kepentingan bersama dan dinamika politik saat ini.
Kolaborasi EliteÂ
Kolaborasi antara pemimpin politik dan tokoh bisnis bukanlah hal baru dalam sejarah politik Amerika Serikat. Tetapi , hubungan antara Donald Trump dan Elon Musk menampilkan dinamika yang unik, mengingat keduanya memiliki pengaruh besar di bidangnya masing-masing.Â
Penunjukan Musk sebagai kepala DOGE oleh Trump menandai puncak kolaborasi mereka, yang kemudian diikuti oleh konflik terbuka terkait kebijakan fiskal.
Konflik: Perbedaan Pandangan Mengenai "One Big Beautiful Bill Act"
Konflik antara Trump dan Musk muncul ketika Musk secara terbuka mengkritik "One Big Beautiful Bill Act," sebuah RUU anggaran yang dia nilai akan memperburuk defisit anggaran negara.Â
Musk menyebut RUU tersebut sebagai "abominasi menjijikkan" dan mengkhawatirkan dampaknya terhadap efisiensi pemerintah.Â
Sebagai tanggapan, Trump mengancam akan mencabut kontrak federal untuk perusahaan-perusahaan Musk, termasuk SpaceX dan Tesla.