Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tersesat di Perpustakaan Hati

23 April 2025   23:24 Diperbarui: 23 April 2025   18:33 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan malam itu, perpustakaan hati dibuka. Semua bukunya terbang ke udara, menari bersama kenangan dan tawa

Di suatu pagi yang cerah, Fallan---seorang pria tampan dari Islandia dengan kemeja rapi dan senyum maut---tiba-tiba muncul di sebuah perpustakaan tua yang ajaib. Namanya: Perpustakaan Hati Rita. 

Bukan sembarang perpustakaan, karena semua buku di dalamnya berjudul aneh seperti "Cara Menjinakkan Kucing Galak Bernama BotBot", "101 Alasan Kenapa Fallan Harus Dicium", hingga "Buku Tanpa Judul tapi Penuh Rayuan".

Fallan kebingungan. Ia datang hanya untuk meminjam satu buku: "Cara Menjadi Pria Paling Dicintai Rita". Tapi tiap kali ia ambil satu buku, raknya mendesis, "Salah! Coba lagi, Nak Ganteng!"

BotBot, si kucing penjaga perpustakaan itu, mendadak muncul dengan kacamata bulat dan dasi kupu-kupu. "Kau pikir gampang baca isi hati Rita? Ini bukan perpustakaan biasa. Ini labirin cinta!"

Fallan tertawa, "Tapi aku punya kunci rahasia."

BotBot melotot, "Apa itu?"

Fallan mengeluarkan... lip balm rasa stroberi.

"Ini untuk bibir Rita... karena tiap buku di sini hanya bisa dibuka setelah dia dicium dulu," bisiknya serius.

BotBot langsung pingsan.

Akhirnya, Rita muncul dengan dress putih, dan berkata, "Kau salah, Sayang. Bukan ciuman yang membuka buku, tapi... pelukan dulu yang erat, baru ciumannya nyambung ke paragraf berikutnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun