Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

TikTok: Kuburan Diam-Diam Bagi Intelektualitas Modern

23 April 2025   21:09 Diperbarui: 23 April 2025   15:22 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi TikTok(Sumber gambar: Meta AI)

TikTok berpotensi menciptakan ketidakpuasan diri dan menyebarkan budaya yang lebih menekankan pada hiburan sesaat daripada pemikiran kritis

TikTok, sebagai aplikasi media sosial yang sangat populer, telah mengubah cara orang berinteraksi dengan informasi dan hiburan. 

Namun, di balik kepopulerannya, banyak kritikus yang menilai TikTok sebagai simbol dari budaya konsumsi cepat, kekosongan kreativitas, dan penghancuran kedalaman pemikiran, termasuk dalam ranah filsafat. 

Dalam kajian ini, kita akan membahas bagaimana TikTok, meskipun memiliki dampak positif dalam beberapa hal, juga membawa dampak negatif yang merusak nilai-nilai kemurnian filsafat dan budaya intelektual.

TikTok dan Konsumsi Cepat: Mereduksi Kedalaman Pemikiran

TikTok mengedepankan durasi video yang sangat singkat, dengan batas waktu 15 detik hingga satu menit. Ini mendorong konsumsi informasi yang sangat cepat, namun seringkali dangkal. 

Dalam pandangan Adorno dan Horkheimer, media massa yang mengutamakan hiburan bisa menghilangkan kedalaman pemikiran dan hanya mengejar popularitas. 

Pengguna TikTok cenderung mencari kesenangan sesaat dan terjebak dalam siklus konsumsi yang tidak memberikan ruang untuk refleksi lebih lanjut.

Seiring dengan itu, "kultur massa" yang digambarkan Adorno dan Horkheimer menjadi relevan di sini. 

TikTok, seperti banyak media sosial lainnya, tidak hanya mengonsumsi waktu kita, tetapi juga mengubah cara kita berpikir. Informasi yang dihadirkan tidak mengajak kita untuk merenung, melainkan untuk menikmati sensasi seketika yang sering kali tidak memiliki nilai tambah.

TikTok dan Penyederhanaan Filsafat: Mempersingkat Konsep Mendalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun