Faktor-faktor penyebabnya antara lain:
- Efek long weekend Lebaran yang membuat investor menahan posisi dan mencairkan dana.
- Sentimen global negatif, seperti potensi kenaikan suku bunga AS atau gejolak geopolitik.
- Kekhawatiran terhadap stabilitas ekonomi regional pasca-libur panjang.
Dampaknya terhadap Investor dan Pasar
Investor ritel bisa panik, tapi di sisi lain, investor institusi bisa menjadikannya momen akumulasi saham-saham murah.
Likuiditas menurun drastis, sebab banyak investor wait and see.
Kepercayaan jangka pendek terhadap pasar sedikit terganggu, namun dampaknya bisa diredam jika ke depan ada pemulihan cepat.
Apa yang Bisa Dilakukan Investor?
- Jangan bertindak gegabah, perhatikan fundamental saham yang dimiliki.
- Manfaatkan momentum ini untuk mengevaluasi portofolio.