Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wanita Aceh: Cantik, Garang, dan Setia dalam Perjuangan

22 Maret 2025   06:54 Diperbarui: 22 Maret 2025   06:54 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita Aceh (sumber gambar: Meta AI)

Sejarah Indonesia mencatat banyak kisah heroik tentang perjuangan melawan penjajahan, tetapi salah satu yang paling mencolok adalah kisah para wanita Aceh

Tidak hanya dikenal karena kecantikannya, wanita Aceh juga terkenal karena keberanian, keteguhan, dan kesetiaan mereka kepada bangsa serta suami mereka. 

Dalam perjuangan melawan Belanda, mereka bukan hanya pendukung, tetapi juga pejuang di garis depan. Dua sosok yang paling menonjol adalah Cut Nyak Dhien dan Cut Meutia, wanita-wanita tangguh yang lebih memilih berjuang di hutan bersama suami mereka daripada tunduk kepada penjajah.


Cut Nyak Dhien: Singa Betina dari Aceh

Cut Nyak Dhien lahir di keluarga bangsawan Aceh dan sejak kecil sudah memiliki jiwa nasionalisme yang kuat. 

Setelah menikah dengan Teuku Cek Ibrahim Lamnga, ia terlibat langsung dalam perjuangan melawan Belanda. 

Ketika suaminya gugur dalam pertempuran, ia menikah dengan Teuku Umar, seorang pejuang kharismatik yang menggunakan strategi unik dengan berpura-pura bekerja sama dengan Belanda sebelum akhirnya berbalik menyerang mereka.

Kehebatan Cut Nyak Dhien tidak hanya dalam mendukung suaminya, tetapi juga dalam memimpin pasukan sendiri. 

Setelah Teuku Umar gugur, ia tidak menyerah. Meski usianya semakin tua dan kesehatannya menurun, ia terus bertempur di hutan hingga akhirnya ditangkap Belanda karena pengkhianatan anak buahnya. Ia diasingkan ke Sumedang hingga akhir hayatnya.

Cut Meutia: Perempuan Tangguh yang Tak Kenal Menyerah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun