Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Idul Fitri Istri dan Ibu Perang, Siapa yang Harus Dibela?

1 Mei 2022   14:09 Diperbarui: 1 Mei 2022   14:13 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konflik ibu mertua dengan menantu perempuan (pic: dreamstime.com via timesofindia.indiatimes.com)

Cara mengatasi ketidakakuran ibu dan istri

Diantara faktor-faktor penyebab diatas, pastilah akan membuat sosok anak lelaki menjadi posisi yang terjepit diantara dua perempuan yang sama sama dikasihinya, di satu sisi dia ingin menghormati Ibunya, namun di sisi lain dia juga ingin memberi perhatian lebih pada istrinya. 

Lalu bagaimana jika Anda dalam posisi sebagai suami, harus bersikap terhadap Ibu dan pasangan Anda jika memiliki sifat yang banding terbalik, hingga membuat kehidupan rumahtangga Anda menjadi runyam dan pusing tujuh keliling? Berikut beberapa cara mudah  dalam mengatasi yang bisa ditempuh:

Jangan melukai hati dan perasaan Ibu

Mungkin terkesan tidak adil seandainya yang memiliki sifat buruk adalah Ibu. Namun seburuk-buruk sifat Ibu, dia akan selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan anaknya. Bahkan dalam dunia hewan pun, tak ada induk yang memakan anaknya sendiri, apatah lagi dalam dunia manusia yang beradab. Sudah selayaknya Anda mengalah pada keinginan Ibu, jangan melukai hati dan perasaannya, sebab  telah teruji kesabaran dan kemuliaan hatinya dalam membesarkan dan merawat Anda, sementara istri Anda belum tentu sesabar dan semulia itu. Itulah kenapa ada istilah mantan istri, tapi tak ada mantan Ibu, hal ini menunjukkan betapa tinggi dan mulianya kedudukan seorang Ibu.

Utamakan membela istri

Jika memang istri terbukti memiliki sifat terpuji seperti yang tesebut di atas, menyintai Anda sebagai suaminya sepenuh hati, tidak materialistis, setia, pintar mengelola keuangan, tidak pelit terhadap Ibu mertua, tidak suka menggosip, kuat beragama, selalu patuh pada Ibu mertua dan suami, dan semua dilakukan dengan ketulusan tanpa kepura-puraan, maka utamakan untuk membelanya. Apalagi bila Ibu Anda bersifat sebaliknya, yakni kejam, suka menggosip, maka nasehati Ibu Anda agar berhenti dari sifat buruknya, namun juga sebagai anak yang baik, nasehatilah secara bijak tanpa terlihat sok pintar, sebab Ibu Anda lebih berumur dari Anda, yang tentunya tidak akan mudah menerima nasehat Anda, sebab dia merasa lebih kenyang asam garam kehidupan.

Bijak berpikir

Pelajari betul-betul siapa yang bersalah, jangan asal percaya demgan perasaan yang Anda miliki sebelum Anda membuktikannya. Karena bila Anda salah dalam bersikap, misal terhadap Ibu, maka betapa berat luka hati yang disandangnya, sebab selain telah lelah luka sewaktu merawat dan membesarkan Anda, kini pun Anda menambah luka di sisa usianya.

Demikian juga sikap terhadap istri, apa pun segala hal yang diceritakan, pelajari dan amati dengan bijak, sehingga Anda tidak salah dalam mengambil sikap. Dia telah bersedia menyerahkan hidupnnya pada Anda, maka tak ada salahnya bila ada permasalahan didiskusikan bersama.

Bila cara mudah dalam mendamaikan konflik antara ibu dan istri di atas telah Anda tempuh, maka akan tercipta kedamaian dan kebahagiaan hakiki sesungguhnya. Kebahagiaan hidup bersama istri, juga dengan tidak melupakan jasa ibu dalam membesarkan, hingga tercipta kebahagiaan bersama pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun