Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Love

Bahagiakah Menjadi yang Kedua?

20 Juni 2021   22:16 Diperbarui: 20 Juni 2021   22:50 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi mendua (pic: torontosun.com)

Tipe dia bukan untuk setia

Saat bertemu dengan seseorang yang telah memiliki pasangan, pasti Anda akan dijejali segala macam cerita dan curhatan hati yang membuat terharu biru, hingga melahirkan rasa simpati. Benarkah semua cerita itu? ataukah hanya untuk menarik simpati Anda demi memiliki cinta baru? 

Benar-benar amati dan pelajari, jika Anda tidak cermat dan berhati-hati, suatu hari saat dia menemukan ketidak cocokkan dan sikap kurang menyenangkan yang membuatnya tidak berkenan, bisa jadi dia akan mencari tempat curhat terbaru dengan mengorbankan Anda, sebagaimana dia pernah mengorbankan pasangannya demi keindahan curhat bersama Anda.

Jangan bangga menjadi yang kedua

Pernah mengamati ban serep? Apa fungsi ban serep? dipakai saat diperlukan, saat ban bocor, kempis, bahkan meletus. Namun bila segalanya telah teratasi, maka ban serep bisa jadi tetap disimpan, tapi bisa juga dibuang ke tempat sampah, sebab telah meiliki ban baru yang lebih tangguh.

Demikian juga saat menjadi yang kedua, perasaan bahagia berbunga-bunga karena mendapat curahan perhatian dan kasih sayang berlimpah, hal ini bisa terjadi, karena diperlukan, masih diinginkan. Pernah merenungkan pasangan yang ditinggalkannya? Masihkah ada perhatian dan kasih sayang dari si dia? Bila demikian, mampukah keabadian perhatian dan kasih sayang bertahan jika tak diperlukan lagi?

Jadi sebaiknya bagaimana?

Renungkan kembali jalan cinta Anda, benarkah hal itu sebagai sebuah perjalanan cinta sejati, atau hanya nafsu belaka. 

Jika Anda sudah siap dengan segala konsekwensinya, maka jalani saja. Namun bila Anda menginginkan sebuah kehidupan cinta yang tenang tanpa melukai dan merebut kebahagiaan pihak lain, maka sebaiknya Anda lebih mengendalikan keinginan untuk memenangkan arena perebutan yang sebetulnya tidak hanya melukai pihak lain, tapi juga Anda jika suatu hari mengalami hal serupa, sedangkan yang pasti bahagia dan tak tersakiti adalah si dia, sebab dia pemenangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun