Serius berkomitmen
Diperlukan keseriusan dalam memegang komitmen serta keseriusan mewujudkannya, sebab jika sebuah komitmen goyah dan tak bisa menjadi pegangan, maka cinta hanya menjadi sebuah gombal, yang lama kelamaan kehilangan daya tariknya.
Tidak gampang mengumbar janji
Saat jatuh cinta, biasanya mengalami fase mabuk kepayang, tak peduli mampu memenuhi janji atau tidak, yang penting si dia tak lepas dari genggaman, apapun diumbar sampai habis, tapi ketika rasa bosan dan kejenuhan hubungan melanda, si dia menjadi tak menarik lagi, mewujudkan janji-janji hanya menjadi sebuah kemuskilan. Kembalilah cinta menjadi teronggok tak berarti seperti sebuah gombal akibat kebosanan.
Sadar segala sesuatu dipertanggungjawabkan
Saat menyadari bahwa Tuhan ada dan memperhatikan segala yang diperbuat, termasuk janji manis bersama dia, timbul pemahaman bahwa segala sesuatu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Saat yakin dengan keberadaan Tuhan, pastilah cinta bukan sesuatu yang gombal. Namun bagaimana dengan yang menafikan Tuhan dan menganggapnya tak ada, apakah mungkin yakin segala sesuatu yang diperbuat akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan?
Ternyata cinta tidak akan gombal jika kita mampu teguh berpegang pada komitmen yang dijanjikan, dan keteguhan bahwa Tuhan ada dan mengamati keberadaan kita, yang tentunya akan menunggu pertanggungjawaban kita.
Memiliki kekasih dengan janji romantis dan komitmen pastilah sangat indah, namun akan lebih indah lagi bila dia menepati janji dan mempertanggungjawabkan komitmennya.
Anda siap jatuh cinta? Saya juga.