Kepemimpinan adalah suatu tanggung jawab yang dimiliki seseorang dalam sebuah organisasi, seorang pemimpin biasanya menjadi patokan bagi anggota organisasinya, seorang pemimpin menjadi panutan dalam setiap tingkah laku yang terjadi diperusahaan, sebab itu lah sistem kepemimpinan bisa mempengaruhi bagaimana setiap organisasi atau kelompok itu berjalan.
Dalam kisah yang di ceritakan di artikel yang berjudul "Kisah Gadis, Pemuda, Kapten kapal  dan Moral Seorang Pemimpin" ini menceritakan ada 5 (lima) tokoh utama yang ada didalam cerita tersebut, yang pertama adalah Gadis yang bersifat berani dalam mengambil risiko, Tokoh yang kedua yaitu seorang Pemuda yang berisfat sangat egois tanpa mau tau apapun penjelasan yang terjadi, tokoh yang tiga ialah Petapa 1 yang bersifat Fasilitator atau bisa dibilang netral yang cenderung memberdayakan orang lain dalam mengambil keputusan yang proporsional, tokoh yang keempat yaitu Kapten kapal yang egois dan oportunis dan yang tokoh yang teerakhir adalah Petapa 2 yang bersifat peduli.
Dengan cerita artikel diatas setiap tokoh memiliki sifat yang berbeda-beda sama halnya dengan kepemimpininan, setiap organisasi ataupun kelompok memiliki pemimpin sifatnya berbeda-beda dengan sifat yang berbeda, pastinya sistem kepemimpininannya pun akan berbeda.
Berdasarkan cerita yang berjudul "Kisah Gadis, Pemuda, Kapten kapal  dan Moral Seorang Pemimpin" saya tertarik dengan tokoh yang empat yaitu Sang Kapten Kapal yang bersifat egois dan oportunis. Didunia nyata bisa kita ambil sifat kepemimpinan dari seorang pemimpin Filifina yang bernama Ferdinand Edralin Marcos atau lebih dikenal Ferdinand Marcos, ia merupakan Presiden ke sepuluh Flipin, sifat yang ia miliki adalah sifat yang amat sangat otoritas dan oportunis, ia rela melakukan apapun untuk kepentingan dirinya dan keluarganya tanpa meilhat kebutuhan ha katas warga negara yang ia pimpin ia melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dengan sistem kepemimpinannya yang dictator serta otoriter dan berbagai kecurangan yang ia lakukan terhadap negaranya sendiri, sangking berkuasanya Ferdinand Marcos ini ia sampai mengangkat istrinya sendiri sebagai menteri pada zaman kepemimpinannya itu ia banyak menewaskan dan menghilangkan nyawa manusia pada zaman kepemimpinannya. Ferdinand Edralin Marcos memiliki sifat yang sama dengan Kapten Kapal yang diceritakan dalam kisah tadi, mereka berdua sama-sama memiliki sifat yang oportunis dan sifat yang sangat egois.
Dengan sistem kepemimpinan seperti ini adalah kepemimpinan yang sangat tidak bisa menerima pandangan orang lain ataupun saran dari anak buah dengan sistem seperti ini perusahaan ataupun organisasi yang dipimpinnya akan menjadi kacau balau dengan banyaknya konflik yang akan terjadi di dalam organisasi dan pastinya akan menjadikan suasana didalam organisasi ini menjadi sangattidak nyaman atas sifat yang dimiliki oleh pemimpin organisasi.