Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Filosof, "Berisik" yang Berisi

18 Oktober 2020   20:39 Diperbarui: 25 Oktober 2020   22:35 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku | Photo by Aaron Burden on Unsplash

Kegelisahan Para Filosof
Membuat orang gelisah, itulah tugas saya (Nietzsche, Filosof Jerman).

Pernah lihat iklan sebuah rokok putih yang berlogo huruf 'A' di tayangkan di televisi dan spanduk di pinggir jalan dengan kata-kata "Berisik gue berisi."

Iklan yang lain dari rokok itu juga ada kata-kata "Kalau bisa dipersulit mengapa dipermudah" dan "Tanya kenapa?"

Beberapa iklan rokok putih berlogo "A" itu mendapat tempat di hati masyarakat karena menunjukkan kenyataan yang digelisahi sedang terjadi di kehidupan sehari-hari.

Dapatlah dianggap bahwa iklan-iklan itu merupakan wakil dari kegelisahan dan pemberontakan terhadap kondisi yang telah mapan, dianggap biasa dan diterima begitu saja.

Sebab secara sadar atau tidak disadari beberapa pembenaran kesalahan sedang terjadi di sebagian aspek kehidupan.

Kondisi-kondisi itu perlu dikritisi, kan? Supaya kemapanan, hal yang dianggap biasa dan diterima begitu saja bukanlah yang benar dan perlu diluruskan. Kesadaran akan kebenaran yang terus-menerus perlu dihidupkan.

Kegelisahan, kekritisan dan pemberontakan merupakan bahan bakar para filosof terhadap kekusutan cara berpikir, kesalahan bertindak, konsep yang rancu, ketimpangan realitas dan kesewenangan otoritas mengatas namakan apapun.

Ilustrasi via istockphoto.com
Ilustrasi via istockphoto.com
Filosof dan Filsafat, Berbedakah? 
Filosof merupakan orang yang melakukan kegiatan berpikir dengan perenungan akal (rasional), mendalam (radikal), kritis (memberikan penilaian terhadap sesuatu) dan melihat dari berbagai aspek (komprehensif) tentang suatu konsep dan peristiwa yang terjadi.

Contoh, tentang konsep "keadilan" yang dimunculkan oleh para filosof merupakan hasil dari berpikir dengan perenungan rasional, radikal kritis, komprehensif terhadap fenomena keadilan.  

Konsep keadilan versi Plato yaitu penekanan kepada harmoni atau keselarasan dengan memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun